Saat Tetua dan Kelompok Adat Turun Gunung Lawan Hoax Pemilu

Sosialisasi hoax pemilu suku Dayak
Sumber :
  • Facebook/Ricc

VIVA – Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Komisi Pemilihan Umum punya terobosan sosialisasi pemilu dan menangkal hoax seputar pemilu di di Kota Singkawang. Mereka melibatkan pendekatan dengan masyarakat adat suku Dayak di Kalimantan Barat. 

Awas Hoaks, Ayu Dewi Tegaskan Gak Pernah Jadi MC Peluncuran Jet Pribadi Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Sosialisasi ini merupakan upaya kampanye pemilih cerdas yang dilakukan rutin oleh pemerintah bekerja sama dengan KPU. 

“Kali ini kita lakukan pendekatan dengan melibatkan tokoh adat. Dengan pendekatan melalui para tetua atau kepala suku, masyarakat memahami akan arti pentingnya memilih dalam Pemilu serta sekaligus dapat terdorong untuk berpartisipasi aktif secara cerdas dalam memilih di pemilu mendatang,” ujar Direktur Informasi dan Komunikasi Polhukam Kemenkominfo Bambang Gunawan dalam keterangannya, Jumat 15 Februari 2019.

Nikita Mirzani Ngaku Dapet Kekerasan dari Rizky Irmansyah, Lita Gading: Lapor Jangan Koar-koar

Selain sosialisasi, Gunawan mengatakan, mereka mengampanyekan penangkalan berita hoax dalam Pemilu. Kampanye ini bertujuan melahirkan pemilih cerdas dalam memilih sehingga bisa menyalurkan suara tanpa intervensi dari pihak manapun. 

Ia menyampaikan kepada masyarakat adat suku Dayak, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menangkal berita hoax agar seluruh lapisan masyarakat mendapatkan informasi yang benar, terutama terkait Pemilu 2019. 

Amanda Manopo Murka! Gosip Hoaks Tersebar Luas, Keluarga Sampai Tahu

“Terkait berita hoax jelang pemilu, Kementerian Kominfo telah melakukan berbagai upaya seperti menerima aduan konten untuk diblokir dan terutama melakukan berbagai forum-forum literasi seperti ini agar masyarakat lebih aware terhadap informasi hoax agar menjadi pengguna handphone yang cerdas dalam menerima informasi,” tuturnya.

Senada dengan Gunawan, Kasubdit Informasi Dan Komunikasi Pertahanan Dan Keamanan Kemenkominfo Dikdik Sadaka mengatakan, pendekatan kesukuan merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan partisipasi pada pemilu mendatang. 

Kominfo telah memetakan suku-suku tertentu, melalui para tokoh dan tetua mereka untuk  terlibat dalam aktif dalam kampanye peningkatan partisipasi pemilih serta menjadi masyarakat yang cerdas dalam menyalurkan hak pilih.

“Jika masyarakat adat sudah memahami pentingnya arti Pemilu, maka akan mendorong partisipasi aktif secara cerdas dalam memilih di pemilu mendatang,” ujarnya.

Ketua Dewan Adat Suku Dayak Aloysius Kilim mengampanyekan agar masyarakat adat memastikan diri mereka terdaftar sebagai pemilih dan hadir di TPS pada 17 April 2019.

“Kenali baik calon (caleg dan capres), pastikan kita semua masyarakat adat hadir di TPS dan memilih sesuai hati nurani,” kata Aloysius.

Soal upaya penangkalan berita hoax, Aloysius beranggapan masyarakat suku Dayak telah memahami bahayanya berita hoax yang bisa memicu gesekan dan memecah belah masyarakat terutama berita-berita bohong yang menyangkut agama dan kesukuan. (dhi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya