Pemilu Rasa Lebaran, Ojol Jadi Mahal, TransJakarta Jarang-jarang

Video Gojek soal tata cara coblos di TPS
Sumber :
  • Twitter/@gojekindonesia

VIVA – Hari ini, Rabu, 17 April 2019, bangsa Indonesia melaksanakan pesta demokrasi untuk memilih wakil rakyat dan presiden. Sejak pagi hari, aktivitas warga umumnya terpusat di Tempat Pemungutan Suara (TPS), yang pada kesempatan ini telah ditetapkan sebagai hari libur nasional oleh pemerintah.

Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp 100 Juta Ditangkap saat Tidur Pulas

Akan tetapi, sejumlah karyawan di bidang industri pelayanan tetap menjalankan tugas datang ke tempat kerja, dengan diberi kesempatan menggunakan hak suaranya terlebih dahulu. 

Namun, ada sedikit kendala bagi mereka yang memanfaatkan moda transportasi umum, seperti TransJakarta maupun ojek online. Putri (bukan nama sebenarnya), misalnya.

Viral Curhat Penumpang Dipaksa Transfer Uang Rp100 Juta oleh Driver Taksi Online

Dari tempat tinggalnya di Matraman menuju ke arah Pulogadung, di hari Pemilu ini, ia harus menunggu TransJakarta hingga 20 menit lebih. Padahal di hari biasa paling lama busway datang tiap lima menit. Bahkan paling cepat tiga hingga empat busway bisa datang dari arah bersamaan.

Salah satu petugas berseragam TransJakarta mengonfirmasi bahwa benar ada pengurangan armada karena hari libur, "Iya benar, hari ini ada sepuluh saja. Karena hari libur," katanya.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Hal ini tidak mengejutkan karena sebelumnya, pada Senin, 15 April 2019, pihak TransJakarta sudah mengonfirmasi mengerahkan separuh armada pada hari Pemilu. Alasannya, jumlah penumpang pada hari pencoblosan diprediksi hanya separuh daripada hari biasa.

"Pengalaman sebelumnya tahun 2014 ada, pemilu tahun 2017 juga ada Pilkada DKI. Ternyata jumlah pelanggan di hari hari pemilu itu sekitar 55-60 persen dari hari kerja," ujar Direktur Operasional TransJakarta Daud Joseph di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 15 April 2019. 

Demikian halnya dengan ojek online. Putri mengaku, saat melakukan pencarian layanan roda dua melalui aplikasi, baik Gojek maupun Grab terlihat tidak ada di sekitar. Dan, hal ini berlaku secara online maupun offline. 

Maksudnya, secara online, logo driver transportasi daring tersebut tidak terlihat di halaman aplikasi, yang mana ini menandakan driver tidak tersedia dalam radius jarak sekitar. Secara offline, di hari biasa, para pengemudi ojek online selalu mangkal di titik-titik tertentu, yang mana untuk melakukan pemesanan tidak perlu menunggu lama. Namun, pemandangan ini tak terlihat oleh Putri. 

Ketiadaan layanan driver ojek online itu bisa jadi karena hari libur atau sebagian ada yang bertugas dalam proses pemungutan suara. Misalnya, driver Grab, Budi Maulidin, yang menjadi anggota Panwaslu wilayah Cengkareng Jakarta Barat. “Saya bertugas jadi anggota Panwaslu, dan hari ini saya tidak narik,” kata Budi. 

Suasana jalanan pun relatif tak terlihat pengemudi berhelm dan berjaket hijau khas ojek online di mana hari biasanya mereka mendominasi jalan raya.

Selain kesulitan mendapat layanan ojek online, keluhan pengguna juga terjadi seputar tarif yang lebih tinggi ketimbang biasanya. 

Kenaikan tarif Gojek

Hal ini dialami oleh Vina yang menangkap pesan kenaikan tarif Gojek bertuliskan 'Surge pricing in effect. Price has increased due to high demand in your area'. 

Mengenai kenaikan tarif tersebut, baik Gojek maupun Grab hingga berita ini diturunkan, belum memberi konfirmasi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya