DPR Minta Facebook Tutup Konten Negatif, Menkominfo: Banyak Alasannya

Rapat Kerja Komisi I DPR dan Kemenkominfo.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Novina Putri Bestari

VIVA – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar rapat kerja membahas sejumlah isu seperti Palapa Ring, Satelit Satria, dan juga pemblokiran konten hoax di media sosial.

Menkominfo Sebut Pemerintah Segera Bentuk Satgas Atasi Darurat Judi Online

Anggota Komisi I DPR, Evita Nursanty, mengatakan informasi bohong atau hoax sudah menjadi ancaman bagi demokrasi di Indonesia. Ia mendorong supaya ancaman tersebut juga bisa langsung diblokir di media sosial.

Tak hanya itu, Evita juga menyoroti kerja sama Kominfo dengan sejumlah media sosial, khususnya Facebook. Ia melihat sebenarnya Kominfo bisa meminta langsung untuk memblokir ketika menemukan konten hoax.

Miris! Menkominfo Sebut Transaksi Judi Online Capai Rp 327 T di 2023

"Kami sudah ketemu Facebook. Di situ mereka bilang dan mengaku ikut aturan pemerintah. Ya sudah, suruh tutup saja," ujar Evita saat Rapat Kerja Komisi I DPR dengan Kominfo di Gedung DPR, Jakarta, Senin, 13 Mei 2019.

Akan tetapi, pernyataan Evita dibantah Menkominfo Rudiantara. Menurutnya jika Facebook mematuhi semua aturan di Indonesia, maka ada data mengenai jumlah yang diminta untuk ditutup atau takedown.

Bos Apple Langsung Sambangi Prabowo usai Bertemu Jokowi, Ini yang Dibicarakan

Ia mengatakan bahwa permintaan blokir terus diminta oleh Kominfo, termasuk melayangkan surat ke Facebook. "Mereka justru yang paling parah. Bicara sama ibu, kalau pemerintah minta turunkan, saya bisa berikan datanya," klaim Rudiantara.

Rudiantara juga menyebut Facebook selalu memberikan sejumlah alasan saat pemerintah meminta takedown konten tertentu. Menurutnya, dibandingkan dengan media sosial lain maka pemenuhan paling rendah adalah Facebook.

"Banyaklah nanti lebih baik pakai data. Karena, kami punya perbandingan berapa persennya. Yang dipenuhi oleh Twitter atau Instagram berapa persen. Begitu pula yang harus dipenuhi Facebook. Kita punya record-nya semua," ujar Rudiantara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya