Talenta Digital Diajarkan Tangkal Hoax Lewat Artificial Intelligence

Hoax.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

VIVA – Beasiswa Talenta Digital atau Digital Talent Scholarship 2019 mendorong para peserta memiliki keterampilan. Salah satunya bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Apple Developer Academy, Wadah Menggembleng Calon Talenta Digital

Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rosarita Niken Widiastuti, mengaku bahwa teknologi bisa digunakan untuk menangkal informasi bohong atau hoax.

"AI jadi salah satu materi yang diajarkan supaya para peserta bukan hanya mendapatkan keterampilan digital saja, tetapi juga cerdas dan santun dalam menggunakan media sosial," kata Niken di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa, 2 Juli 2019.

Google Plans to Charge for AI-powered Search Engine

Menurutnya, penyerapan tenaga kerja dari program ini diharapkan bisa lebih luas lagi. Ia juga mengatakan bahwa saat ini Kominfo telah bekerja sama dengan lebih dari 100 industri.

"Harapan kami, lulusan yang sudah mendapatkan beasiswa ini nantinya bisa mandiri. Mereka tidak mencari kerja tapi bagaimana menciptakan lapangan kerja berbasis digital," paparnya.

Amanda Manopo Murka! Gosip Hoaks Tersebar Luas, Keluarga Sampai Tahu

Tidak hanya AI, Niken mengharapkan seluruh peserta dapat memiliki keterampilan bidang komputasi awan (cloud computing), bisnis digital (digital business), dan keamanan siber (cyber security).

Niken menyebut jika Indonesia membutuhkan tenaga ahli bisa digital sekitar 600 ribu orang. Dengan digelarnya Digital Talent Scholarship tahun ini diharapkan bisa menjaring lebih banyak talenta digital di Tanah Air.

Sebelumnya, pada tahun lalu telah ada seribu peserta yang ikut program ini. Niken mengungkapkan bahwa tahun ini yang ikut sekitar 25 ribu peserta. "Tahun depan kami berencana yang ikut jumlah mencapai 50 ribu peserta," tutur Niken.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya