Kominfo Ajari Pedagang Pasar Tangkal Penipuan Online

Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Afra Augesty

VIVA – Kementerian Komunikasi dan Informatika memberikan pendampingan literasi digital kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui program Pandu Digital.

Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Nobar Kreatif di Dunia Digital Sejak Dini

Salah satu upaya literasi digital yang difasilitasi adalah menggelar UMKM Go Online yang bertujuan membantu pedagang pasar terdaftar di marketplace.

Menurut Kasubdit Pengembangan Ekonomi Digital Pariwisata, Transportasi dan Perdagangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Sumarno, fasilitasi ini diadakan dalam bentuk kegiatan Grebeg Pasar yang menyasar pasar-pasar rakyat di sejumlah kota di Indonesia.

Menjelajahi Ruang Digital Tanpa Batas

Kali ini Pusat Grosir Surabaya (PGS) di Jawa Timur yang menjadi target. Melalui Relawan Pandu Digital, Kominfo membidik para pedagang di sana untuk diajak membuka toko online di marketplace.

"Mulai dari sosialisasi hingga pendampingan, kami mendorong para pedagang di PGS memperluas bisnisnya ke pasar digital," ungkap dia, lewat keterangannya, Jumat, 5 Juli 2019.

Sebarkan Cintamu, Hindari Berbagi Passwordmu!

PGS kini menjelma menjadi sentra pedagang-pedagang online. Pelanggan-pelanggan PGS umumnya adalah mereka pedagang yang menjual produk secara eceran melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, Line, juga WhatsApp.

"Mereka inilah biasa disebut reseller," jelas Sumarno. Selain memberikan sosialisasi dan pendampingan, ia mengaku banyak promo dari operator marketplace, serta berjualan di marketplace relatif lebih aman karena peran pihak ketiga yang meminimalisasi tindak penipuan.

Sumarno menyebut sudah banyak dikeluhkan bahwa kasus-kasus penipuan banyak menimpa penjual dan pembeli dijualbelikan digital lewat media sosial.

"Transfer bodong, barang tidak terkirim, barang yang dikirim tidak sesuai, bahkan banyak pembeli kecewa lantaran barang yang dijual rusak tanpa ada fasilitas refundable," tegasnya.

Bukan saja meminimalisasi kasus penipuan, berjualan online melalui marketplace, kata Sumarno, memiliki kelebihan lain perihal administrasi.

Operator marketplace telah membuat sistem sedemikian rupa hingga semua transaksi tercatat dengan. Pemilik toko online tak perlu lagi direpotkan soal pembukuan.

Dengan demikian, ia mengaku optimistis mencapai target sebanyak dua ribu pedagang UMKM yang on-boarding ke marketplace.

"Kami melihat masyarakat Surabaya sebagai kota besar tentunya memiliki pola pikir yang modern, sehingga tanggap terhadap kemajuan teknologi," tutur Sumarno.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya