- U-Report
VIVA – Uji coba Instagram menyembunyikan ‘like’ ternyata membuat nyaman pengguna. Dengan uji coba tersebut, pengguna kini makin fokus ada kualitas konten atau postingan mereka. Pengguna merasakan lebih percaya diri dengan penyembunyian ‘like’ tersebut.
Pada April lalu, media sosial berbagi gambar itu menguji coba penyembunyian jumlah ‘like’ pada di Kanada. Awalnya perubahan ini tentu membuat bingung pengguna, tapi setelah beberapa bulan, pengguna mulai menyukai fitur tersebut. Belakangan Instagram memperluas uji coba menyembunyikan ‘like’ di enam negara lain. sehingga total hadir di tujuh negara yaitu Australia, Brasil, Kanada, Irlandia, Italia, Jepang dan Selandia Baru.
Dilansir dari situs The Verge, Selasa, 23 Juli 2019, dalam sebuah pesan pribadi pengguna Matt Dusenbury mengakui kini dia lebih fokus pada kualitas dari konten yang diposting. Artinya ia menyukai uji coba yang dilakukan Instagram.
Jumlah ‘like’ memang disembunyikan, namun pemilik akun tetap dapat melihat pengguna mana saja yang menyukai postingan mereka. Saat pertama mengenalkan fitur itu, anak perusahaan Facebook ini mengaku ingin pengguna fokus pada apa yang diunggah baik foto maupun video.
Sampai saat ini, Instagram belum memberikan data tentang seberapa efektif penyembunyian ‘like’ tersebut. Tapi pada pekan lalu, Instagram malah memperluas tahap uji coba ke enam negara tersebut di atas.
Testimoni pengguna lain Emily Hall menunjukkan langkah Instagram dirasakan positif. Sebelumnya, Hall mengaku, telah memutuskan tak memakai Instagram. Namun pembaruan fitur ini membuatnya kembali dan memutuskan untuk mengunggah konten. Saat ini, Hall tidak lagi terobsesi dengan jumlah pengguna yang memberi simbol hati di postingannya.
Hall maupun Dusenbury khawatir, adanya jumlah ‘like’ pada postingan akan membuat pengguna Instagram lebih fokus pada apa yang ada di bawah postingan, yaitu jumlah ‘like’, dibandingkan isi dari konten.
Pengguna Instagram lainnya Nikola Lubura merasakan dampak dari uji coba tersebut. Lubura mengaku biasanya tak suka mengunggah fotonya sendiri, tapi kini dia malah lebih percaya diri dan tidak lagi khawatir tentang jumlah pengguna yang menyukai fotonya. Ia merasa sebelumnya seperti sebuah kompetisi, namun sekarang lebih santai dan bebas.
Fitur ‘like’ telah melekat pada Instagram sejak pertama kali muncul. Fitur itu bisa membangun pengguna, sekaligus menghancurkan. Menyembunyikan jumlah ‘like’ bisa saja menjadi pilihan yang tidak disukai pengguna, tapi bisa juga menjadi perubahan bagus yang pernah dilakukan Instagram.
