Bagaimana Listrik Mati Mengungkap Karakter Asli Seseorang

Infrastruktur listrik PLN
Sumber :
  • Dok. PLN

VIVA – Mati listrik massal di separuh Pulau Jawa melumpuhkan aktivitas warga. Sejak Minggu siang, 4 Agustus 2019 pukul 11:47 WIB hingga malam hari, listrik PLN berhenti mengalir. Kondisi ini diperparah dengan gangguan sinyal provider telekomunikasi dan internet yang membuat panik tak sedikit orang. 

Kemenkominfo Menggelar Nobar Webinar "Mengenal Literasi Digital Sejak Dini"

Dalam kondisi normal, listrik dan jaringan internet merupakan sumber daya vital penunjang aktivitas sehari-hari warga. Peristiwa terputusnya aliran listrik hingga sembilan jam kemarin sudah barang tentu memberi dampak yang signifikan - mulai dari kenyamanan tinggal di dalam rumah yang terganggu karena gelap dan pendinding udara mati, hingga terisolasi dari koneksi internet.

Begitu pula warga yang berada di luar, seperti pusat perbelanjaan dan terjebak di transportasi umum. Pada Minggu itu, warganet yang masih dapat mengakses internet berteriak di Twitter. Percakapan yang menggunakan tagar #listrikmati, #matilampu, #matilistrik, dan #listrikpadam menghiasi trending topic.

Kemenkominfo Mengadakan Nonton Bareng Webinar "Mengenal Literasi Digital Sejak Dini"

Dalam situasi yang serba terbatas karena ketiadaan listrik dan internet, disadari atau tidak, karakteristik asli seseorang justru muncul. Apakah ia seorang yang hanya bisa mengeluhkan terhadap keadaan atau justru tipe problem solver. Hal itu dijelaskan oleh Guru Besar Manajemen Universitas Indonesia, Rhenald Kasali. 

"Pada saat listrik padam kemarin, manusia memancarkan personality dan leadership-nya. Apakah dia pengeluh atau sosok yang tangguh. Antara yang well prepared (mempersiapkan dengan baik, red) dengan yang ignorant (bodoh, bebal, red)," jelasnya dalam pesan tertulis, Senin, 5 Agustus 2019.

Kemenkominfo Menyelenggarakan Webinar "Waspada Rekam Jejak Digital di Internet"

Sikap well prepared terhadap masa sulit tak hanya berlaku bagi masyarakat. Dijelaskan pakar disrupsi itu, Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga seharusnya mempersiapkan diri terhadap situasi yang berpotensi menimbulkan kerugian. 

"Direksi PLN agar benar-benar well prepared, sebab listrik kini terkait dengan hampir semua aktivitas kehidupan yang berpindah ke teknologi digital. Mulai dari transportasi, belanja, kesehatan (operasi oleh dokter), pembayaran, transportasi dan lain-lain," tambahnya. 

Di tengah kondisi listrik mati, karakter kepemimpinan seseorang terbit. Menurut Rhenald, akan terlihat siapa yang mengeluh karena gelap dan siapa yang memantik cahaya. "Pada saat itulah tampak mana yang mudah panik dan mana yang tenang. Antara si pesimis dan si optimis. Antara orang yang cocok menjadi penyebar kedukaan atau pewarta ketenangan. Juga tampak mana yang berwatak nyinyir dan mana yang lurus," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya