Kominfo Ungkap Alasan Belum Blokir Medsos Veronica Koman

Veronica Koman
Sumber :
  • Twitter/@VeronicaKoman

VIVA – VK alias Veronica Koman telah ditetapkan sebagai tersangka, ujaran kebohongan dan provokasi terkait kerusuhan Papua lewat akunnya di media sosial oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur. 

MK Tak Pertimbangkan Amicus Curiae yang Masuk Lewat dari Tanggal 16 April 2024

Hal ini tidak terlepas dari kerjasama antara Polisi dengan Kementetian Komunikasi dan Informatika, khususnya terkait konten-konten negatif soal Papua, yang beredar di media sosial beberapa waktu lalu.

Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu mengatakan, pihaknya membantu mengirim laporan jika ditemukan informasi hoaks atau berita bohong yang beredar di lini masa media sosial.

Jokowi Ungkap Skandal Pencucian Uang Lewat Kripto hingga Rp 139T

"Kami jelas selalu mengirimkan informasi-informasi, terkait adanya informasi hoaks atau kabar bohong ke temen-temen kepolisian," ujarnya kepada VIVA.co.id, Kamis 5 September 2019.

Data-data yang dikirimkan ke penegak hukum, kata Dia, berupa postingan hoaks secara umum soal Papua. Meski demikian, soal penetapan tersangka atau kelanjutan sebuah kasus hukum, menjadi wewenang Polisi.

Keluarga Lettu Agam Buka Suara soal Isu Perselingkuhan yang Viral di Medsos

"Secara umum, terkait Papua yang ada hoaks-nya. Saya enggak terlalu ingat, apakah ada VK atau enggak," tuturnya.

Dia mengatakan, sampai saat ini belum ada permintaan kepada Kominfo, untuk melakukan pemblokiran akun media sosial milik Veronica Koman. Ferdinandus mengatakan, akun tersebut memang sebaiknya jangan diblokir, untuk membantu proses penyelidikan.

"Untuk proses penyelidikan justru jangan diblokir dulu. Untuk memudahkan tim penyelidik," ujar Ferdinandus.

Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur, Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan mengatakan, pendalaman dilakukan dari media sosial di handphone dan aduan masyarakat. Veronica Koman dianggap sebagai orang yang sangat aktif memprovokasi di Indonesia dan juga di luar negeri.

""VK ini orang yang sangat aktif membuat provokasi, di dalam maupun di luar negeri untuk menyebarkan hoax dan provokasi (terkait Papua)," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya