Tiap Pagi, Buzzer Siapkan 'Menu' Supaya jadi Trending Topic di Twitter

Pakar Media Sosial Drone Emprit, Ismail Fahmi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Misrohatun Hasanah

VIVA – Pengamat media sosial Ismail Fahmi menegaskan jika buzzer atau kalangan yang memanfaatkan media sosial seperti Twitter pada dasarnya bersifat netral.

Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Nobar Kreatif di Dunia Digital Sejak Dini

Mereka secara umum mengangkat isu supaya menjadi perbincangan atau sudut pandang tertentu. Menurutnya, banyak anak muda memilih menjadi buzzer sejak 2009-2010.

"Mereka punya follower 5 ribu sudah dicari-cari. Bahkan, oleh perusahaan. Buzzer ini kemudian makin banyak tahun 2012 ketika Pilkada DKI, 2014, dan 2019. Pendapatan dari politik pun paling besar didapat," katanya, dalam ILC tvOne, Selasa, 8 Oktober 2019.

Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh

Pendiri Drone Emprit ini juga mengungkapkan bahwa para buzzer ini telah menyiapkan topik setiap pagi sehingga viral pada hari itu juga.

Penyiapan isu dilakukan sehingga saat orang-orang membuka Twitter, sudah ada trending topic yang otomatis akan menjadi perbincangan.

Heru Budi Bakal Tingkatkan Pengawasan Buntut Kasatpel Numpang Mobil Dishub ke Puncak

"Ada isu pagi-pagi. Itu yang menaikkan bot (robot) dulu. Tujuannya, paling tidak, isu ini muncul di trending topic," ungkapnya. Ismail melanjutkan, setelah isu ramai, maka para buzzer ini menyetir isu tersebut supaya sudut pandang tertentu muncul di masyarakat.

Hal itu bisa dilakukan dengan cuitan yang dibuat sendiri, meme, hingga video-video yang diviralkan. "Di sini sudah masuk peran buzzer manusia. Bukan bot. Artinya, produksi manusia masih lebih besar dari bot," paparnya.

Ekspor-Impor

Di Depan Para Pengusaha Ritel, Airlangga Sebut Aturan Impor Bakal Direvisi

Menko Ekonomi Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024