Banyak Peluang di Industri eSports

Ilustrasi eSports.
Sumber :
  • Dexerto

VIVA – eSports tidak seperti cabang olahraga lainnya, di mana atlet bisa pensiun atau belum. Artinya, belum ada kapan seorang atlet eSports bisa pensiun, meski pada umumnya, pada usia di atas 30 tahun tidak seaktif ketika berusia di bawah 30 tahun.

Kisah Inspiratif Lanny Tria dan Ribka Sugiarto: Dari Tak Diunggulkan Menjadi Juara Swiss Open 2024

Selain itu, seseorang yang berkecimpung di dunia eSports bukan hanya menjadi atlet saja. Tapi juga bisa jadi entertainment termasuk content creator. Dari sisi potensi pun, Indonesia dinilai mampu bersaing kompetitif dengan atlet eSports mancanegara.

Menurut Esports Manager Garena Indonesia, Wijaya Nugroho, eSports yang dikelola dengan baik maka berpotensi untuk melahirkan generasi muda Indonesia yang positif dan berprestasi.

FC Mobile Indonesia Rayakan Kesuksesan dengan Aksi Sosial

Untuk itu, Garena Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan ekosistem eSports di Indonesia.

Sejumlah upaya telah dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut, seperti menyelenggarakan turnamen Piala Menpora, Piala Presiden Esports 2020, Asian Games 2019, dan SEA Games 2019.

Libur Operasional, BRI Berpotensi Kehilangan Pembiayaan UMKM hingga Triliunan Per Hari

“Kami terus mendukung tumbuh kembangnya pemuda eSports Indonesia yang positif dan berprestasi. Positif dalam artian bersaing secara kompetitif. Sementara berprestasi adalah mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia,” ungkapnya, Jumat, 18 Oktober 2019.

Selain itu, sistem kompetisi yang merata dan berjenjang dibutuhkan agar eSports sebagai cabang olahraga bisa terus bertumbuh. Tidak hanya dari sisi atletnya, namun juga potensi ekonomi kreatif dari industrinya kian berkembang.

"Ini akan kita terus lakukan ke depan. Bahkan saat ini, Garena juga sedang mempersiapkan program terbaru yaitu turnamen antar kampus, yang merupakan kolaborasi antara Garena dan LIMA (Liga Mahasiswa),” tutur Wijaya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya