Lawan China, Prabowo Mau Jodohkan Jet Tempur Rafale dengan Su-35

Pesawat Tempur Su-35.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto ingin melakukan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI. Apalagi, belum lama ini China diketahui telah mengganggu wilayah kedaulatan Indonesia yang dengan sengaja memasuki wilayah Laut Natuna. Untuk itu, Prabowo berencana menjodohkan jet tempur Rafale dengan Sukhoi Su-35.

Daftar Negara Sekutu Iran yang Siap Bantu Jika Perang Terjadi, Ada China hingga Rusia

Seperti diketahui, mantan danjen Kopassus TNI AD itu kesengsem dengan jet tempur buatan Prancis, Rafale. Prabowo pun berniat memboyong 4 skuadron atau 48 unit jet tempur tersebut. Dikenalkan ke publik pada 2001, Rafale telah melalui sederet pembaruan hingga generasi 4 plus.

Dalam perjalanannya di medan pertempuran, Rafale diketahui terlibat dalam banyak misi sejak digunakan oleh Angkatan Udara dan Laut Prancis. Disebut angkatan laut, karena Rafale juga bisa mendarat di atas kapal induk.

Mobil SUV Chery Omoda 7 Tak Lama Lagi Meluncur, Ini Bocoran Spesifikasinya

Jet tempur yang mampu terbang 2.223 kilometer per jam ini sudah melakukan serangkaian misi di Afghanistan sejak 2006 hingga 2011. Selain itu, Rafale juga terlibat dalam misi pengintaian, pengawasan, Tactical Acquisition and Reconnaissance (ISTAR), dan Strike Coordination And Reconnaissance (SCAR) di Libya.

Tak hanya itu, sistem pertahanan udara (SA-3 Goa dan SA-8 Peluncur Gecko fixed dan mobile SAM) ditembak dengan akurasi yang telak oleh Rafale.

Ikuti Perintah Prabowo, TKN Pastikan Aksi Damai Relawan di MK Batal

Pesawat Tempur Rafale

Jet tempur Rafale.

Meski generasi 4 plus, namun Rafale memiliki fitur khas jet tempur generasi kelima, yakni sistem Thales RBE2 berjenis Passive Electronically Scanned Array (PESA) yang bisa melacak keberadaan lawan melalui pertarungan jarak dekat.

Untuk bagian peledak, jet tempur Rafale dibekali rudal jelajah nuklir ASMP-A, peledak yang telah terintegrasi dengan laser, serta perangkat tembak cadangan yang tersembunyi di dalam tubuh pesawat.

Bukan hanya udara, Rafale juga mampu menarget musuh di permukaan darat dengan peralatan mereka bernama alat intai Thales Optronics’s Reco New Generation serta Damocles electro-optical.

Bagaimana dengan Su-35? Sebenarnya, Indonesia telah menandatangani nota kesepakatan dengan Rusia terkait pembelian 11 unit jet tempur Sukhoi Su-35.

Akan tetapi, karena ada beberapa hal yang membuat proses distribusinya terhambat. Mulai dari perkara imbal dagang, sampai ancaman sanksi yang dilayangkan Amerika Serikat (AS).

Jet tempur yang setara dengan F-14 Tomcat milik AS itu merupakan pengembangan tercanggih dari generasi Flanker Su-27. Sukhoi Su-35 diproyeksikan menjadi heavy fighter alias penempur kelas berat TNI AU. Memiliki kelebihan pada kemampuan tempur, daya jelajah dan daya angkut persenjataan yang sangat besar.

Untuk sistem radar, Su-35 telah terpasang sistem berbasis antena array bertahap. Di sektor persenjataan, Su-35 mengandalkan kanon internal Gryazev-Shipunov GSh-30-1 dengan 150 peluru. Karena, sudah memiliki armada Su-27 dan Su-30, tentu TNI AU tidak akan kesulitan dari segi perawatan dan pilot yang mengawakinya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya