Produsen China Putar Otak Jual Sayur 'Tanpa Sentuhan' di Wabah Corona

Ilustrasi sayuran.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Penyebaran virus Corona Covid-19 yang telah menjangkiti puluhan ribu orang. Hal ini membuat warga China sangat berhati-hati untuk beraktivitas. Langkah preventif berupa karantina dan pembatasan perjalanan akhirnya membuat perusahaan-perusahaan di negara terpadat di dunia itu memutar otak untuk mencari trik berjualan.

Ketahui Manfaat dan Risiko Saham Blue Chip, Dapatkan Dividen yang Konsisten

Perusahaan minyak terbesar di China, Sinopec, meluncurkan sebuah skema baru bulan lalu yang diberi nama penjualan sayur “tanpa sentuhan” di 6.000 pompa bensin di 147 kota di China. Caranya adalah dengan menyediakan produk sayuran dari para petani agar konsumen bisa membelinya sambil mengendarai mobil.

Konsumen bisa memesan dan membayar pesanan lewat aplikasi seluler Sinopec, kemudian mendatangi salah satu pom bensin terdekat. Nantinya petugas pom bensin akan memasukkan sayuran ke bagasi mobil mereka, sehingga meminimalisir kontak manusia-ke-manusia.

AS Tuntut 7 Warga China atas Peretasan Jahat yang Disponsori Negara

"Wabah coronavirus membuat orang sulit berbelanja seperti sebelumnya. Permintaan perjalanan telah turun, sementara konsumsi makanan juga relatif sulit," kata Wakil Presiden Divisi Penjualan Sinopec Li Hong dilansir The Star, Selasa 3 Maret 2020.

Mengniu Dairy, produsen produk susu terbesar kedua di China juga terus menambah lebih banyak mesin penjual otomatis dari 10 ribu yang ada saat ini. Pihak perusahaan mengatakan epidemi ini telah mendorong peningkatan pembelian lewat vending machine.

Perprindo Protes Permenperin Baru soal Impor Elektronik Picu Ketidakpastian Hukum, Ini Penjelasannya

"Wabah virus telah menghentikan konsumsi produk susu karena orang tidak mau pergi ke supermarket," kata Meng Fanjie, kepala komite perusahaan.

Perusahaan itu juga telah memperkenalkan inisiatif grosir komunitas untuk mengirimkan barang secara massal ke kompleks perumahan dan komunitas lain, sehingga orang yang tinggal di sana tidak perlu bepergian terlalu jauh. Oleh karena itu kontak antarmanusia diperkecil intensitasnya untuk menghindari potensi penyebaran virus Corona.

"Langkah-langkah ritel baru telah membantu mengembalikan beberapa penjualan dan memberi kami pangsa yang lebih besar," ujar Fanjie.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya