Ilmuwan Israel Punya Vaksin Virus Corona

Virus Corona COVID-19.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Ilmuwan Israel mengaku hanya butuh beberapa minggu lagi untuk mengembangkan vaksin oral untuk melawan Virus Corona Covid-19. Diperkirakan obat tersebut akan tersedia dalam waktu 90 hari setelah dilakukan beberapa tes terlebih dahulu.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Para ilmuwan dari The Galilee Research Institute atau MIGAL mengonfirmasi bahwa mereka telah mengerjakan vaksin melawan virus infeksi bronkitis (IBV), yang ditemukan pada unggas. Vaksin ini telah diuji di Institut Kedokteran hewan dan telah terbukti efektif.

"Selamat kepada MIGAL atas terobosan yang menarik ini. Saya yakin akan ada kemajuan lebih lanjut yang cepat, yang memungkinkan kami untuk memberikan respons yang diperlukan terhadap ancaman global Covid-19," kata Menteri Sains dan Teknologi Israel, Ofir Akunis, dikutip Daily Mail, Rabu, 4 Maret 2020.

5 Syarat Kucing Peliharaanmu Sudah Bisa Divaksin Biar Tetap Sehat

Kepala Kelompok Bioteknologi MIGAL, Chen Katz, mengatakan konsep dasar mereka adalah untuk pengembangan teknologi dan bukan secara khusus membuat vaksin untuk virus tertentu.

Katz mengaku jika mereka dapat 'menyesuaikan sistem' dari Virus Corona unggas dengan manusia yang akan mereka miliki dalam beberapa minggu, maka vaksin untuk mencegah Covid-19 dapat segera ditemukan.

Sosok Helena Lim, ‘Crazy Rich’ PIK Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

"Yang perlu kita lakukan adalah menyesuaikan sistem dengan urutan baru. Kami berada di tengah proses ini, mudah-mudahan dalam beberapa minggu ke depan vaksin sudah ada di tangan kami. Ya, dalam beberapa minggu, jika semuanya berhasil, kami akan memiliki vaksin untuk mencegah Virus Corona," ungkap Katz.

Sementara itu, Kepala Eksekutif MIGAL David Zigdon mengatakan kebutuhan global mendesak mereka untuk mencari vaksin Virus Corona dan melakukan segala cara untuk mempercepat pengembangan vaksin.

"Kami saat ini sedang dalam diskusi intensif dengan mitra potensial yang dapat membantu mempercepat fase uji coba kepada manusia dan mempercepat penyelesaian pengembangan produk akhir," kata Zigdon.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya