2 Raksasa Teknologi Bikin Sistem Pelacak Virus Corona

Corona Virus COVID-19
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Apple dan Google bekerja sama menghadirkan sistem, untuk melacak penyebaran virus corona. Sistem tersebut bekerja dengan menggunakan transmisi Bluetooth Low Energy (BLE).

Sistem baru ini akan menggunakan komunikasi Bluetooth jarak pendek, untuk membangun jaringan pelacak. Seperti dikutip dari laman The Verge, Sabtu 11 April 2020.

Penggunaan Bluetooth akan berbeda dengan data dari GPS. Cara ini tidak akan melacak lokasi fisik orang, namun akan mengambil sinyal dari telepon terdekat dalam interval lima menit, dan menyimpan koneksi antara mereka di database.

Saat salah satu orang positif corona, mereka bisa memberitahukan aplikasi secara langsung. Dengan begitu, bisa memberikan notifikasi orang lain yang ponselnya pernah dalam jarak dekat beberapa hari sebelumnya.

Aplikasi resmi dari otoritas kesehatan publik akan mendapatkan akses ke data tersebut. Pengguna yang mengunduh data bisa melaporkan, jika mereka didiagnosa terjangkit COVID-19.

Sistem ini juga akan mengingatkan orang yang mengunduhnya, apakah mereka berada dekat dengan orang yang terinfeksi.

Apple dan Google akan memperkenalkan sistem ini pada pertengahan Mei mendatang, dan memastikan aplikasi dari otoritas kesehatan bisa mengimplementasikannya. Selama fase ini, pengguna masih bisa mengunduh aplikasi untuk berpartisipasi dalam pelacakan kontak.

Baik bos Google, Sundar Pichai maupun bos Apple, Tim Cook mengatakan jika sistem yang dibangun ini tidak akan mengorbankan privasi penggunanya.

Jarang Disadari, Ini 5 Manfaat Luar Biasa Daun Sirih untuk Kesehatan Tubuh
Ilustrasi Demam Berdarah Dengue (DBD)

Waspada! DBD di Indonesia Melonjak Hampir 3 Kali Lipat pada Kuartal I 2024

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi di Indonesia pada kuartal I tahun 2024. Hingga Maret 2024, terdapat 43.271 orang yang menderita DBD dan 343 jiwa meregang nyawa.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024