Mimpi NASA: Mau Jadikan Bulan Layaknya Film Star Wars

Star Wars.
Sumber :
  • Hollywood Reporter

VIVA – Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) berpikir untuk menjadikan Bulan layaknya Film Star Wars dengan meletakkan teleskop di sana. Sisi gelap Bulan dipilih untuk dijadikan observatorium karena wilayahnya yang sunyi dan memiliki pandangan ruang yang luas.

UFO Terpantau Lagi Keliling Bulan

Dari situs Metro, Selasa, 14 April 2020, mereka memiliki ide untuk meletakkan array teleskop di dalam kawah selebar satu kilometer, sehingga akan terlihat seperti Death Star. Inovasi ini disebut Lunar Crater Radio Telescope (LCRT).

Proyek memiliki nilai investasi US$125 ribu atau sekitar Rp1,9 miliar yang diambil dari program Innovative Advanced Concept (NIAC). Ide ini dicetuskan oleh robotik NASA, Saptarshi Bandyopadhyay.

Mitos Seputar Gerhana Matahari Total, Hanya 1 yang Benar

"Kami akan fokus pada desain mekanik LCRT, mencari kawah yang cocok di bulan dan membandingkan ide-ide LCRT yang telah diusulkan dalam literatur," ujar Saptarshi.

Rencananya mereka akan menggunakan bantuan robot untuk pemasangan kawat di tepi kawah. Jika ide ini jadi nyata, maka akan memberi umat manusia akses ke bintang-bintang yang luar biasa. 

NASA Dapat Perintah Khusus dari Gedung Putih

"LCRT akan memungkinkan kita menemukan penemuan ilmiah yang luar biasa di bidang kosmologi dengan mengamati alam semesta pada pita frekuensi 6-30MHz, di mana sebelumnya hal ini tidak pernah tereksplor oleh manusia," jelas dia.

Sebelumnya, rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang ingin menguasai dan mengeksploitasi habis-habisan sumber daya yang ada di Bulan mendapat protes keras dari Rusia.

Wakil Direktur Jenderal Badan Antariksa Rusia (Roscosmos), Sergey Saveliev, secara tegas menuduh Trump untuk menjajah wilayah di ruang angkasa.

Menurutnya, hal ini sangat bertentangan dengan upaya untuk mendorong kerja sama di antara negara-negara yang terlibat dalam usaha mengeksplorasi ruang angkasa.

"Ini jelas upaya untuk mengambil alih ruang angkasa secara agresif. Itu penjajahan namanya. Amerika benar-benar ingin merebut wilayah planet lain untuk keuntungannya sendiri, di mana hampir membuat negara-negara lain tidak bisa melakukan kerja sama yang bermanfaat," kata Sergey.

Selain itu, ia menambahkan, sikap agresif Trump ini sama saja membuka jalan bagi perlombaan ruang angkasa yang pernah terjadi di era Perang Dingin, di mana agensi tiap negara mulai memetakan wilayah mana saja di ruang angkasa yang penuh dengan sumber daya yang dapat ditambang seperti oksigen ataupun logam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya