- NASA/Bill Ingalls
VIVA – Penduduk Bumi siap-siap menyaksikan puncak Hujan Meteor Lyrid yang akan terjadi pada Selasa besok malam, 21 April hingga Rabu dini hari, 22 April 2020. Dikatakan demikian karena ini merupakan salah satu peristiwa hujan meteor tahunan akan mencapai puncaknya pada minggu ini.
Hujan Meteor Lyrid akan berlangsung hingga Sabtu, 25 April mendatang. Lyrid hadir bertepatan dengan Bulan baru, artinya hujan meteor tidak akan terganggu dengan kemunculan Bulan di malam hari sehingga masyarakat bisa melihatnya secara jelas, seperti dikutip dari situs Space, Senin, 20 April 2020.
Rata-rata 10 sampai 20 meteor per jamnya bisa dilihat di bawah langit malam, meskipun sejumlah ilmuwan menyebutkan kemungkinan tahun ini Lyrid akan menghasilkan 10 meteor per jamnya. Namun jumlah tersebut bukanlah yang terbanyak dalam sejarah Lyrid.
Pakar Meteor NASA, Bill Cooke, mengatakan jika beberapa tahun lalu aktivitas langit tersebut bisa menghasilkan 100 meteor per jamnya. "Tapi kami sulit memprediksi kapan peristiwa 'ledakan' tersebut bisa terjadi," tuturnya.
Jalur meteor tampaknya akan terlihat sekitar tujuh derajat barat data dari bintang biru-putih Vega pada konstelasi kecil Lyra.
Hujan Meteor Lyrid dideskripsikan sebagai brilian dan cukup cepat. Sekitar 20 hingga 25 persen dari kumpulan meteor itu meninggalkan jejak pijar selama beberapa saat.
Namun kecepatan Meteor Lyrid tidak bisa menandingi Leonid. Hujan meteor tersebut hadir setiap November. Orbit Lyrid dikatakan sangat mirip dengan Comet Thatcher.
Namun manusia yang hidup masa ini tak pernah ada yang melihat lahir peristiwa komet tersebut karena muncul pada 1861 yang kemungkinan akan hadir lagi pada 2276.
