Jangan Biarkan Iklan Ada di WhatsApp

Notifikasi blokir sementara di WhatsApp.
Sumber :
  • Dokumen WhatsApp

VIVA – Facebook diketahui tidak jadi memasang iklan di aplikasi pesan instan WhatsApp sebagai ladang mencari uang pada pertengahan Januari 2020. Sebagai bukti, media sosial milik Mark Zuckerberg ini telah membubarkan tim khusus integrasi iklan ke dalam WhatsApp.

WhatsApp Allows Users to Pin Multiple Messages in a Chat

Selain membubarkan tim khusus, Facebook juga menghapus job desk tim kode WhatsApp. Namun, apakah WhatsApp benar-benar bebas iklan? Nampaknya, ide itu masih dipertimbangkan oleh Mark Zuckerberg dan para petinggi Facebook.

"Peluang WhatsApp dipasang iklan masih ada meski itu dalam jangka panjang," kata juru bicara Facebook, seperti dikutip dari Endgadget, Sabtu, 25 April 2020. Artinya, WhatsApp akan tetap menjadi bidikan Facebook untuk meraup keuntungan.

Shopee Rilis Iklan Terbaru Garansi Tepat Waktu, Dibintangi Penyanyi Kenamaan Vidi Aldiano

Bukan tanpa alasan mengapa Facebook tidak ingin WhatsApp bersih dari iklan. Karena, WhatsApp tetap menjadi pilihan utama pengguna di seluruh dunia di sepanjang 2019.

WhatsApp menduduki peringkat pertama dengan lebih dari 850 juta unduhan di seluruh dunia, menurut laporan lembaga riset pasar Sensor Tower. Di bawah WhatsApp adalah platform video pendek asal China, TikTok, dengan raihan sekitar 700 juta unduhan.

WhatsApp Dongkrak Kemampuan Fitur Ini

Laporan selanjutnya mengklaim, jika salah satu alasan Facebook membatalkan rencana memasang iklan pada awal tahun ini ialah menghindari reaksi negatif dari para regulator.

Sebab, Facebook telah diawasi secara ketat karena reputasinya pascakasus kebocoran data Cambridge Analytica beberapa tahun lalu.

Facebook pun sadar bahwa iklan tak akan membantu memperbaiki citra perusahaan. Iklan seperti pisau bermata dua bagi Facebook. Satu sisi, sebagai induk dari WhatsApp bisa meraup banyak uang. Tapi sisi lain, justru menjadi bumerang bagi mereka, yakni kaburnya para pengguna WhatsApp.

Status ads atau iklan ini rencananya diluncurkan pada tahun ini, sekaligus menjadi pertanda atas perubahan besar untuk WhatsApp, di mana sebelumnya mereka dikenal dengan janji untuk tidak menayangkan iklan di platform tersebut pasca diakuisisi oleh Facebook.

Selain itu, para petinggi juga khawatir kalau keberadaan iklan di platform akan membuat pengguna beralih ke aplikasi pesan instan lain, seperti Telegram.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya