Logo WARTAEKONOMI

Deretan Uang Kripto Paling Diburu, Tetangga Indonesia Jadi Surganya

Bitcoin.
Bitcoin.
Sumber :
  • The Cryptonomist

JAKARTA – Uang kripto atau cryptocurrency diketahui sebagai satu dari dua komoditas yang harganya justru bergerak kebalikan di mana jenis investasi lainnya, seperti saham maupun reksa dana, mengalami penurunan akibat wabah Virus Corona COVID-19. Adapun uang kripto yang sudah dikenal masyarakat luas adalah Bitcoin.

Salah satu sifat transaksi uang kripto yang diciptakan pada 2009 itu tidak mengenal batasan wilayah menjadi daya tarik utama bagi masyarakat sehingga berinvestasi dalam bentuk dua komoditas tersebut dapat terhindar dari potensi kerugian (potential lost) dari adanya selisih nilai tukar antarnegara serta inflasi.

Lantaran karakteristik transaksinya yang tak mengenal sekat wilayah itu membuat tetangga Indonesia, Singapura, bertekad menjadi negara ramah terhadap uang kripto seperti Bitcoin. Meski pemerintahnya menetapkan pajak yang cukup tinggi, yaitu tujuh persen.

Kendati demikian uang kripto bukan cuma Bitcoin. Beberapa cryptocurrency lain diketahui juga cukup terpercaya dan dalam beberapa kesempatan juga mengalami lonjakan harga cukup signifikan seperti halnya Bitcoin.

Apa saja cryptocurrency di luar Bitcoin yang menjanjikan cuan saat digunakan sebagai sarana berinvestasi? Berikut deretan cryptocurrency yang paling diburu, selain Bitcoin.

1. Ethereum (ETH)

Ethereum menjadi cryptocurrency kedua yang paling dikenal masyarakat setelah Bitcoin. Diciptakan pada tahun 2015 oleh Vitalik Buterin, Ethereum sebenarnya lebih dari sekadar mata uang digital, melainkan platform berbasis Blockchain yang bisa digunakan untuk mengembangkan aplikasi yang terdesentralisasi dan juga smart contract.

Mata uangnya disebut dengan Ether. Tak seperti bitcoin, ethereum juga memungkinkan adanya peluncuran Initial Coin Offerings (ICOs) untuk alternatif pembiayaan proyek-proyek blockchain lainnya. Tak hanya itu, waktu yang diperlukan Ethereum dalam satu transaksi juga beberapa detik lebih cepat dibanding Bitcoin.

2. Ripple (XRP)

Dibanding Bitcoin dan Ethereum, Ripple memiliki karakteristik jauh lebih unik karena keberadaannya hanya berfokus pada penyelesaian masalah yang berkaitan dengan hanya satu industri saja, yaitu untuk alat transfer pembayaran internasional.

Karena, sejak didirikan memang hanya untuk terfokus pada masalah di satu industri untuk diselesaikan, ripple memiliki keistimewaan berupa waktu transaksi yang jauh lebih cepat dibanding bitcoin dan Ethereum. Untuk satu transaksi internasional, ripple hanya butuh waktu penyelesaian beberapa detik saja.

3. Bitcoin Cash (BCH)

Sesuai namanya, Bitcoin Cash merupakan salah satu cabang dari bitcoin yang mulai dirilis pada 2016 lalu, tepatnya saat pengembang Bitcoin tidak sepakat terkait perubahan kode yang diperlukan di BTC. Bitcoin Cash juga sengaja diciptakan untuk menjawab kelemahan Bitcoin selama ini, yaitu terkait skalabilitas dan biaya transaksi.

Jika di Bitcoin biaya transaksi masih sebesar US$1,8 per transaksi, bitcoin cash hanya menerapkan biaya transaksi sebesar US$0,067 per transaksi. Murahnya biaya transaksi didapat dari pembesaran ukuran blok yang dipakai Bitcoin Cash, yaitu mencapai 8MH, jauh lebih besar dibanding blok milik Bitcoin yang masih sebesar 1MB.

Dengan blok yang lebih besar, Bitcoin Cash juga dapat memangkas waktu transaksi menjadi jauh lebih cepat.

4. EOS

Token EOS lahir lewat proses ICOs pada Juni 2017 lalu dan dibuat oleh Dan Larimer, yang notabene merupakan pendiri dari exchange cryptocurrency Bitshares dan situs blogging berbasis Blockchain, Steemit. EOS membangun platform bagi pengembang untuk membangun aplikasi yang terdesentralisasi dan smart contract, tetapi dengan capaian peningkatan teknologi yang jauh lebih luas.