Logo DW

Ganja Makin Langka di Kala Virus Corona Melanda

Ganja.
Ganja.
Sumber :
  • Aljazeera

Pandemi Corona pemicu kepunahan

Ketika legalisasi ganja makin meluas dan permintaan ganja rekreasi maupun ganja medis terus naik, banyak investor yang mencoba keberuntungan di bisnis baru ini.

Namun sekarang di tengah krisis corona, beberapa perusahaan ganja terancam kehabisan dana karena mereka sulit mendapat kredit baru. Dalam beberapa bulan ke depan, pasar modal juga diperkirakan masih akan memandang lesu pada prospek industri ganja.

Awal April lalu, harian bisnis "Marijuana Business Daily“ mengeluarkan analisis atas 33 perusahaan ganja terkait arus kas operasi mereka, kas di tangan, fasilitas kredit yang belum digunakan dan utang atau ekuitas baru.

Setelah mengurangi pengeluaran modal dan utang perusahaan yang jatuh tempo pada tahun 2020, harian itu memprediksikan bahwa delapan perusahaan akan bangkrut dalam 10 bulan ke depan.

Laporan itu menyimpulkan, pandemi Virus Corona menjadi "peristiwa berdampak kepunahan bagi beberapa perusahaan”, terutama performa perusahaan-perusahaan perintis di Kanada, yang tahun 2018 berebut mendapatkan lisensi, ternyata mengecewakan investor. Perusahaan-perusahaan itu selanjutnya gagal menarik lebih banyak investasi.

Indeks saham ganja versi Bloomberg, The Bloomberg Intelligence Global Cannabis Competitive Peers Index, antara pertengahan Februari dan pertengahan Maret lalu sempat anjlok lebih dari 50%, dan mencatat rekor terendah baru. Dibandingkan perdagangan setahun yang lalu, indeks saham itu bahkan telah kehilangan dua pertiga nilainya.