iOS 13.5 Berhasil Dibobol Hackers

Hacker.
Sumber :
  • ClevGuard

VIVA – Apple belum lama ini meluncurkan pembaruan sistem operasi terbaru mereka, yakni iOS 13.5. Hal itu mereka lakukan beberapa hari yang lalu.

Namun, dalam waktu kurang dari satu pekan, para peretas yang tergabung dalam unc0ver berhasil membobol sistem operasi tersebut dan membuat aplikasi khusus, yang digunakan untuk jailbreak.

Baca juga: Gak Nyangka, Ponsel Ini Ternyata Banyak Dicari Selama Pandemi COVID-19

Bagi yang masih awam mengenai sistem operasi iOS, jailbreak adalah sebuah upaya untuk mendapatkan akses penuh pada perangkat buatan Apple. Dengan akses tersebut, pengguna bisa memasang semua aplikasi, baik resmi maupun bajakan, tanpa perlu izin dari sistem operasi tersebut.

Dikutip dari Gizmodo, Senin 25 Mei 2020, salah satu anggota unc0ver, Pwn20wnd mengatakan, jailbreak yang mereka lakukan hanya sebatas menambahkan parameter di aturan yang sudah ada.

iPhone 11.

Belakangan ini, jailbreak kurang diminati oleh para pengguna produk Apple. Alasannya, serangan peretas jahat semakin gencar, dan mereka dapat dengan mudah masuk melalui perangkat yang sudah di-jailbreak.

Apalagi, sistem operasi iOS sendiri juga kerap mendapat sorotan karena sistem keamanannya yang rapuh. Menurut Pwn20wnd, jailbreak yang mereka lakukan adalah upaya untuk memberi tahu insinyur perangkat lunak Apple, bahwa masih ada lubang besar pada sistem keamanan mereka.

Teknologi asal Swiss Ngaku Bisa Kelabui Hacker

Biasanya, tak lama setelah aplikasi untuk jailbreak yang bisa membobol iOS terbaru muncul, Apple akan memperbarui sistem operasi mereka untuk menutup celah tersebut.

Namun, hal ini sudah terjadi sejak lama. Bahkan, 10-12 tahun lalu pemilik perangkat Apple dapat dengan mudah melakukan jailbreak, hanya dengan mengunduh aplikasi. Kala itu, laman yang menyediakan aplikasi bajakan juga masih marak dan terang-terangan.

Bikin Cloud Pribadi dalam Hitungan Menit
Ilustrasi hacker.

AS Tuntut 7 Warga China atas Peretasan Jahat yang Disponsori Negara

Amerika Serikat pada Senin, 25 Maret 2024 mengumumkan penuntutan terhadap tujuh warga negara China atas tuduhan melakukan kampanye peretasan jahat yang disponsori negara.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024