Banyak Gambar Porno di Instagram, Bukan Berarti Kamu Cabul

instagram
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Instagram disebut memprioritaskan unggahan pria dan wanita yang menggunakan pakaian minim tampil di kolom suggestions pengguna, menurut laporan The Next Web yang dilakukan oleh European Data Journalism Network and Algorithm Watch.

Kim Sae Ron Bakal Klarifikasi Buntut Foto Mesranya dengan Kim Soo Hyun

Dilansir VIVA Tekno dari situs Times of India, Kamis, 18 Juni 2020, penelitian dilakukan dengan bantuan 26 relawan. Mereka diminta memasang add-on browser, dan mengikuti akun kreator profesional.

Ada 2.400 foto yang dianalisa, dan peneliti menemukan 362 foto atau 21 persen dinyatakan oleh program komputer sebagai gambar wanita berbikini atau hanya pakaian dalam, serta pria telanjang dada.

Hard Gumay Bongkar Isi DM Instagram dengan Stevie Agnecya, Konsul Tentang Santet?

"Sangat mungkin algoritma Instagram mendukung ketelanjangan, namun personalisasi atau faktor-faktor lainnya bisa membatasi efek ini untuk beberapa pengguna," ujar peneliti dalam sebuah unggahan blog.

Peneliti mendapat jawaban dari induk Instagram, Facebook, namun mereka mengatakan bahwa penelitian itu cacat. Beberapa cara penelitian menunjukkan kesalahpahaman tentang cara kerja Instagram.

Buntut Unggahan Kim Sae Ron, Agensi Kim Soo Hyun Ambil Tindakan Hukum

"Kami memberi peringkat pada postingan di beranda atau feed berdasarkan konten dan akun yang diminati pengguna, bukan karena faktor ngawur seperti mengutamakan konten dengan baju renang," kata perusahaan.

Sedangkan, peneliti tetap percaya pada temuan mereka tentang bagaimana Instagram beroperasi. Peneliti mengutip paten yang diajukan Facebook pada 2015, mengatakan bahwa ketika pengguna mengunggah gambar, maka Instagram langsung menganalisisnya.

Mereka memiliki program yang disebut metrik keterlibatan, untuk memutuskan apakah unggahan tersebut akan ditampilkan di umpan berita. Jika pengguna menyukai merek tertentu dan foto yang melibatkan produk, metrik keterlibatannya akan meningkat.

"Paten tersebut secara spesifik menyatakan bahwa jenis kelamin, etnis dan pakaian orang dalam foto dapat digunakan untuk menghitung metrik keterlibatan," kata peneliti. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya