Kontribusi Grab untuk Indonesia Gak Main-main

Mural GrabBike Lounge.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Novina Putri Bestari

VIVA – Perusahaan transportasi online Grab berkontribusi untuk Indonesia lewat devisa negara sebesar Rp77,4 triliun pada tahun lalu. Angka ini meningkat 58,3 persen dari 2018, menurut sebuah survei yang dilakukan terhadap 5.008 mitra pada periode Oktober hingga Desember 2019 di 12 kota termasuk Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar.

Viral Perkelahian Ojol di Medan, Grab: Bukan Gara-gara Berebut Baterai Motor Listrik

Dari total Rp77,4 triliun, GrabFood menyumbang sebesar Rp37 triliun. Diikuti GrabBike Rp26 triliun, GrabCar Rp10 triliun, dan GrabKios Rp3 triliun. "Semua lini bisnis mereka meningkat," kata Kepala Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal, dalam konferensi pers virtual, Kamis, 25 Juni 2020.

Menurutnya, pengaruh yang didapatkan mitra Grabfood adalah mereka bisa menambah dua karyawan baru dengan persentase 27 persen. Artinya, bergabungnya merchant dengan Grab membuat mereka bisa membuka lapangan kerja baru. Begitupun dengan GrabKios dengan persentase enam persen.

Berebut Baterai Motor Listrik, 2 Ojol Terlibat Perkelahian di Pinggir Jalan

"Kontribusi Grabfood dari 2018 ke 2019 meningkat lebih dari 79 persen dengan penjualan Rp49,6 juta per bulan. Lalu, 16 persen merchant bergabung dengan Grabfood saat membuka bisnisnya, serta 12 persen memulai bisnis karena adanya Grabfood," ujarnya.

Sementara itu untuk bisnis GrabKios, dikatakan Yose, memiliki peningkatan lebih dari 17 persen dari 2018-2019. Sedangkan GrabBike memiliki kenaikan lebih dari 67 persen, dan GrabCar lebih dari 11 persen pada periode yang sama.

Selalu Dapat Bintang 5, Pengemudi Cantik Taksi Online Ini Raup Rp700 Ribu per Hari

Survei ini juga menemukan 49 persen mitra GrabBike menjadi ojek online penuh waktu, sedangkan mitra roda empat angkanya mencapai 53 persen. Kemudian, 31 persen mitra GrabBike sebelum bergabung mengaku tidak memiliki penghasilan, sedangkan untuk GrabCar persentasenya sebesar 26 persen.

"Survei ini menunjukkan bagaimana pekerja lepas (gig workers) bekerja melalui digital platform dan mampu memberi kontribusi besar terhadap perekonomian. Di makro maupun individu mereka bisa memberi manfaat yang besar. Baik untuk Grab maupun mitra itu sendiri," jelas Yose.

Driver ojol Gojek dan Grab.

Rencana Merger dengan Gojek dan Grab Bakal Terealisasi? GOTO Buka Suara

Sejak tahun 2020 silam, telah tersiar kabar yang menyebut-nyebut bahwa Gojek dan Grab bakal melakukan merger. Manajemen GOTO kasih penjelasan.

img_title
VIVA.co.id
28 Februari 2024