Cuitan Yahudi Bikin Twitter Babak-belur

Logo Twitter.
Sumber :
  • Instagram/@abdd.eyez

VIVA – Twitter kena boikot gara-gara ulah rapper Grime Wiley yang memposting ujaran kebencian atau hate speech soal cuitan anti-Yahudi. Mengutip situs Independent, Selasa, 28 Juli 2020, cuitan tersebut muncul selama beberapa jam di akun Twitter yang belum diverifikasi atas nama dirinya dengan lebih dari 490 ribu pengikut.

Di Balik Hancurnya Hiroshima dan Nagasaki, Ini 5 Fakta 'Bapak Bom Atom' Robert Oppenheimer

Wiley berbagi teori konspirasi yang menghina orang-orang Yahudi. Rapper bernama asli Richard Cowie kelahiran London, Inggris itu sampai menyebut kalimat kasar di salah satu cuitannya. "Saya tidak peduli dengan Hitler, saya peduli dengan orang kulit hitam," ungkapnya.

Selain itu ia juga membandingkan komunitas Yahudi dengan Ku Klux Klan. Hal ini membuat media sosial berlogo burung biru tersebut menghapus serangkaian cuitan Wiley dan melarang membuat postingan untuk sementara waktu karena telah menyebarkan ujaran kebencian.

Begini Kisah Seorang Pria Yahudi Masuk Islam Gegara Gamelan Indonesia

Meski sudah dihapus namun banyak yang menganggap Twitter bergerak lambat untuk menanganinya. Aparat keamanan juga sedang melakukan penyelidikan setelah menerima laporan anti-Yahudi. "Kami memang menerima banyak laporan soal anti-Yahudi dengan sangat serius. Materi yang relevan sedang dinilai," demikian keterangan resmi Kepolisian Metro London.

Boikot pun dilakukan terhitung sejak Senin hari ini pukul 09.00 waktu setempat. Aksi ini dilakukan oleh Labour Against Antisemitism. "Tindakan ini sebagai protes atas kegagalan berulang-ulang yang dilakukan Twitter terhadap tindakan anti-Yahudi di platform #NoSpaceSafeForJewHate," tulis kelompok tersebut dalam akun Twitternya.

Seruan Menteri Israel Provokasi Umat Islam, Serbu Masjid Al-Aqsha di 10 Hari Terakhir Ramadhan!

Tidak diketahui secara pasti soal berapa banyak partisipan yang ambil bagian dalam kampanye tersebut. Namun tagar #NoSpaceSafeForJewHate menjadi trending topic pada Senin pagi tadi dan Twitter melaporkan ada 50 ribu postingan yang terkait.

Dewan Kepemimpinan Yahudi juga turut serta dalam aksi mogok ini mengatakan selama bertahun-tahun menyaksikan orang Yahudi menjadi korban media sosial. Namun hanya sedikit, atau bahkan tidak ada sama sekali tindakan tegas dari Twitter.

Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel, juga mendesak Twitter untuk menindak tegas postingan ujaran kebencian atau hate speech. Pada platform burung biru itu, Patel sampai menyebut cuitan Wiley sangat menjijikan. "Tidak pantas seorang figur publik memiliki pemikiran seperti itu," jelasnya.

Makin derasnya kritikan hingga boikot tidak membuat Twitter bergeming. Hingga kini mereka belum memberi tanggapan atas boikot tersebut. Tapi, khusus mengenai Wiley mereka mengatakan tidak ada tempat di Twitter untuk segala bentuk pelecahan.

"Kami sangat jelas dan tegas memiliki kebijakan yang berlaku untuk semua pengguna, seperti melarang penyalahgunaan dan pelecahan, ancaman kekerasan, dan perilaku yang penuh kebencian. Jika kami mengidentifikasi akun yang melanggar aturan itu semua maka bisa dipastikan kami akan mengambil langkah penegakan hukum," ungkap Twitter.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya