Kamala Harris Menang Pilpres, Gimana Nasib AS di Bulan dan Mars

Kamala Harris.
Sumber :
  • Slate Magazine

VIVA – Senator California dari Partai Demokrat, Kamala Harris, resmi mendampingi Joe Biden untuk melawan Donald Trump di Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) 2020.

Jika menang dalam pertarungan pada November mendatang, maka perempuan keturunan Jamaika dan India berusia 55 tahun itu akan mengubah AS dalam mengambil kebijakan luar angkasa. Harris diketahui menjabat ketua Dewan Luar Angkasa Nasional (National Space Council/NSC).

Mengutip laman Space, Rabu, 12 Agustus 2020, NSC adalah badan yang meninjau soal kebijakan luar angkasa dari sisi kepentingan nasional AS. Lembaga ini juga memberikan rekomendasi kepada Gedung Putih, terutama mengenai megaproyek Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) yang ingin mengirim manusia kembali ke Bulan dan Planet Mars.

Seperti diketahui, Kamala Harris menaruh ketertarikan dan perhatiannya terhadap dunia antariksa. Pada 2017 misalnya, ia mengucapkan selamat lewat akun Twitternya kepada Astronot NASA Peggy Whitson yang baru saja mencetak rekor di luar angkasa.

Dua tahun kemudian, Harris ikut mensponsori rancangan undang-undang (RUU) yang memberikan Medali Emas Kongres kepada Katherine Johnson, Dorothy Vaughan, Mary Jackson dan Christine Darden, ahli matematika yang kontribusinya kepada NASA, di mana saat itu AS dan Uni Soviet berlomba-lomba menjadi nomor satu di antariksa atau Space Race era Perang Dingin.

Ia juga menandatangani resolusi untuk merayakan perjalanan antariksa perempuan pertama di dunia oleh Astronot NASA Christina Koch dan Jessica Meir. Partai Demokrat secara resmi mendukung kebijakan NASA untuk menjadikan AS menjadi negara adidaya di luar angkasa.

Tapi jangan lupa. NSC kembali diaktifkan oleh Donald Trump pada 2017, setelah terakhir aktif pada awal 1990-an ketika AS di bawah Presiden George HW Bush, yang berasal dari Partai Republik, partainya Trump. Bukan itu saja. Donald Trump juga mengembalikan kebanggaan AS yang ingin menerbangkan astronot ke Bulan.

Kebijakan luar angkasa Trump ini berbeda ketika AS dipimpin Barack Obama, di mana Joe Biden menjadi wakilnya. Saat itu Obama ingin AS fokus pada ancaman asteroid terhadap Bumi ketimbang mengirim manusia kembali ke Bulan, apalagi Planet Mars.

Geram, Amerika Berbalik Ancam Israel Setop Suplai Senjata
Jembatan Francis Scott Key, di kota Baltimore, AS runtuh ditabrak kapal kargo

Joe Biden Gelontorkan Dana Fantastis Perbaiki Jembatan Baltimore

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyetujui pendanaan federal sebesar US$ 60 juta atau setara dengan Rp 951,3 miliar membangun kembali jembatan Baltimore

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024