Logo DW

Otak Harus 'Diakali' Supaya Tidak Cemas dan Khawatir yang Berlebihan

Ilustrasi cemas dan khawatir (Imago Images/M. Eichhammer).
Ilustrasi cemas dan khawatir (Imago Images/M. Eichhammer).
Sumber :
  • dw

Khawatir

Rasa khawatir biasanya terkait dengan apa yang terjadi di masa mendatang, melibatkan pikiran negatif tentang hal-hal yang mungkin terjadi, atau tidak terjadi. Satu contohnya adalah kekhawatiran tentang apakah akan mendapatkan pekerjaan seusai wawancara, atau juga berapa lama akan menganggur.

Pikiran-pikiran semacam ini menguras energi dan membuat stres. Ini bisa terjadi pada siapa saja yang sedang stres. Tetapi ketika Anda mencapai titik di mana pikiran dan kekhawatiran tersebut telah membatasi dan mengurung Anda dari menjalani hidup sehari-hari, Anda harus mengambil tindakan.

Kendalikan pikiran Anda

Reuben Berger, psikoterapis di rumah sakit universitas di kota Bonn, Jerman, merekomendasikan beberapa langkah praktis yang dapat Anda terapkan dalam rutinitas harian ketika merasa khawatir atau dalam kondisi merenung berkepanjangan. Salah satu cara yang efektif, kata Berger, adalah dengan memerintahkan pikiran untuk berhenti.

"Ketika pikiran negatif datang atau perenungan berkepanjangan dimulai, Anda mesti berkata kepada diri sendiri: 'Berhenti!'" ujarnya. Berger menambahkan bahwa akan lebih efektif jika Anda benar-benar mengucapkan kata itu dengan lantang.

Dia bahkan merekomendasikan agar orang-orang dengan kecenderungan seperti ini untuk memakai gelang karet di pergelangan tangan mereka dan menjepret ringan diri sendiri sambil bilang “berhenti!” Teknik ini efeknya lebih kuat lagi, ujarnya.