Rusia Bikin Teknologi Ngecas Smartphone dari Tubuh Manusia

Ilustrasi cas smartphone
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Para peneliti membuat perangkat yang mengubah panas menjadi listrik. Dengan begitu, manusia bisa mengisi daya alias mengecas smartphone dari tubuhnya sendiri.

Tarif Listrik April-Juni 2024 Diputuskan Tidak Naik

Mengutip laman Sputnik News, Senin, 31 Agustus 2020, para peneliti membuat tipe baru dari thermocells yang mengubah panas jadi listrik tersebut. Hasil studi ini dipublikasikan dalam jurnal Renewable Energy.

Thermocells merupakan perangkat miniatur yang akan menghasilkan listrik dari temperatur antara berbagai obyek atau lingkungan. Perangkat ini akan menciptakan perbedaan potensial lebih besar dari termoelektrik semikonduktor.

Gejala Asam Urat yang Wajib Diwaspadai oleh Banyak Orang, Bisa Sebabkan Masalah Serius

Namun sayangnya, perangkat itu kurang memberikan tenaga dalam hal daya yang keluar. Menurut para ilmuwan, ini yang membatasi aplikasi praktis hari ini.

Universitas Nasional Sains dan Teknologi MISiS di Rusia membuat penelitian untuk mempelajari thermocell menggunakan elektroda oksida logam dan elektrolit air. Menurut para peneliti, solusi ini bisa meningkatkan arus dan mengurangi resistensi internal. Dengan begitu, akan membuat peningkatan daya lebih besar dibanding analog.

THR Cair! Yuk Simak Daftar Hp Realme Terbaru Harga 2 Jutaan untuk Meriahkan Lebaranmu

"Kami telah menunjukkan kemungkinan menggunakan elektroda nikel oksida berdasarkan mikrosfer nikel berongga yang ada di thermocells. Kami mencapai rekor koefisien hypothetical Seebeck untuk elektrolit air," kata pakar dari Departemen Fisika Teoritis dan Teknologi Kuantum NUST MISiS, Igor Burmistrov.

Para ilmuwan setempat mengumumkan jika koefisien Seebeck yang tinggi bisa membuat panas tubuh manusia digunakan sebagai sumber energi. Nantinya, ilmuwan ingin membuat superkapasitor elektrokimia yang diisi melalui kontak dengan panas permukaan.

"Bahan yang kami rancang contohnya baterai elektronik yang dibuat ke dalam baju, dan menggunakan perbedaan temperatur antara tubuh manusia dan lingkungan," ungkap Igor.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya