Begini Wajah Bumi 750 Tahun Juta Silam

Planet Bumi.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Alat interaktif baru berupa peta sedang dikembangkan oleh ahli paleontologi. Peta ini memungkinkan pengguna bisa melihat di mana letak suatu tempat di Bumi selama 750 juta tahun terakhir. Artinya, peta tersebut diklaim mampu melacak perubahan yang terjadi pada Bumi.

Begini Tampilan Gerhana Matahari Total dari Luar Angkasa

Mulai dari benua yang tertutup gletser hingga Bumi yang kita kenal sekarang. Alat interaktif ini dikembangkan oleh Ian Webster, mantan insinyur Google menggunakan Peta Paleomap yang dibuat oleh ahli geologi Christopher Scotese.

Baca: Benda Luar Angkasa Akan Jatuh ke Bumi Saat Umat Muslim Mau Salat Subuh

BMKG: Kalimantan Diguncang Tujuh Kali Gempa pada 29 Maret-4 April 2024

Webster menciptakannya sebagai cara untuk membantu orang mempelajari lebih lanjut tentang dunia tempat mereka tinggal dan bagaimana pergeseran benua telah mengubah planet ini selama ratusan juta tahun.

Webster mengatakan tujuan membuat peta adalah untuk menunjukkan data ilmiah yang rumit dengan cara yang mudah digunakan yang dapat digunakan oleh guru, orangtua, atau siapa pun yang tertarik dengan sejarah Bumi.

Samudra Tersembunyi Ditemukan di Perut Bumi, Tiga Kali Lebih Besar dari Lautan Biasa

Menjelajahi sejarah planet menggunakan aplikasi menunjukkan bahwa Florida pernah tenggelam dan AS terbelah oleh laut dangkal. Anda pun bisa mencoba peta ini sendiri dengan klik situs https://dinosaurpictures.org/ancient-earth#400.

Saat memuat peta, Anda dapat mengubah tahun, mulai dari 750 juta tahun silam hingga saat ini. Penggunanya juga bisa memilih kota asal Anda dan menampilkannya sebagai pin di peta.

Misalnya, kita mengetik di London, Inggris dan melihatnya berubah dari terkurung daratan menjadi sebuah pulau dan kembali lagi selama ratusan juta tahun. "Ini menunjukkan bahwa lingkungan kita dinamis dan dapat berubah," kata Webster, seperti dikutip VIVA Tekno dari situs Dailymail, Selasa, 1 September 2020.

"Sejarah Bumi lebih panjang dari yang bisa kita bayangkan. Susunan lempeng tektonik dan benua saat ini adalah seiring berjalannya waktu. Itu akan sangat berbeda di masa depan, di mana Bumi mungkin hidup lebih lama dari kita semua," ungkapnya.

Anda dapat memperbesar berbagai bagian planet ini untuk melihat fitur-fitur tidak biasa yang telah lama hilang akibat pergerakan lempeng tektonik dan sejarah geologi.

Peta itu dibangun di atas model geologi yang dibuat oleh orang Skotlandia, yang juga seorang paleogeografer - model tersebut menunjukkan perkembangan lempeng tektonik dari waktu ke waktu.

Peta yang dibangun oleh Webster juga menggunakan software atau perangkat lunak yang digunakan ahli geologi untuk memvisualisasikan bagaimana lempeng Bumi telah berevolusi dari waktu ke waktu, atau yang disebut GPlates.

Saat Anda menelusuri lokasi aplikasi web, ia berputar kemudian memasang pin di area bumi yang akan menjadi kota Anda. Ada juga menu yang memungkinkan Anda 'melompat' ke momen-momen penting dalam evolusi kehidupan di Bumi.

Misalnya saja Anda dapat melihat bahwa serangga pertama berevolusi 400 juta tahun silam di dunia dengan benua yang retak dan pulau-pulau kecil. Setiap 'logo waktu' juga menyertakan penjelasan tentang perkembangan terpenting selama periode tersebut.

Jika Anda melompat ke 600 juta tahun yang lalu dengan dunia yang sebagian besar terdiri dari satu benua  kehidupan berkembang di laut dan kehidupan multisel pertama muncul.

"Saya membangun visualisasi Bumi interaktif dan geocoding dan integrasi GPates sendiri sehingga orang dapat memasang lokasi mereka sendiri," jelas Webster.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya