VIVA – Beberapa kejahatan berbasis manipulasi psikologis atau social engineering, terus terjadi di masa pandemi COVID-19. Contohnya penipuan berkedok transfer perbankan, kartu kredit, meminta One Time Password atau OTP, hingga bagi-bagi kuota internet.
Peneliti Center for Digital Society dari Universitas Gadjah Mada, Ir Tony Seno Hartono mengatakan, maraknya aksi penipuan itu bisa ditangkal dengan penguatan fitur keamanan dan edukasi.
Menurutnya, tipe manipulasi psikologis ini tidak memanfaatkan kerentanan sistem, namun kelengahan dan kelemahan kompetensi digital si pengguna teknologi.