e-Health, Solusi Berobat ke RS Berbasis TI

Suasana peluncuran e-Health oleh Lintasarta
Sumber :
  • VIVAnews/Tommy Adi Wibowo
VIVAnews -
Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
Berdasarkan data Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan, pertumbuhan rumah sakit di Indonesia diperkirakan akan meningkat tujuh persen dari tahun 2010 sampai 2015. Tahun 2013 ini, jumlah rumah sakit di Indonesia sebanyak 2.184 unit.

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Melihat pertumbuhan itu, Aplikasinusa Lintasarta meluncurkan solusi teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK), untuk industri kesehatan berupa e-Health. Layanan itu bertujuan untuk memaksimalkan sumber daya di rumah sakit melalui penerapan TIK.
5 Orang jadi Tersangka Baru Korupsi Timah, Siapa Saja Mereka?


"e-Health adalah aplikasi rumah sakit paperless (tanpa kertas) berbasis TI yang digabungkan dengan jaringan dimiliki oleh Lintasarta. Tujuannya untuk memudahkan rumah sakit dalam memberikan layanan terbaik pada publik," kata Teddy Sis Herdianto, General Manager Strategi & Business Development Lintasarta, di Jakarta, 6 November 2013.


Aplikasi e-Health terdiri dari beberapa produk, seperti HealthLink, Online Appointment, Hospital Reminder, dan Telemedicine.


Produk HealthLink merupakan solusi Hospital Information System (HIS) yang berisi mulai dari e-registration, medical record, e-prescription, e-radiologi, e-laboratorium, e-optik, inventarisasi, dan akuntansi.


Sedangkan produk Online Appointment adalah fasilitas bagi pasien untuk melakukan reservasi kunjungan rumah sakit melalui telepon, fax, e-mail, SMS, dan media sosial. Layanan ini menggunakan multimedia contact center yang diintegrasikan dengan aplikasi untuk pendaftaran dan penjadwalan kunjungan pasien.


"Intinya, semua pasien dapat dilayani oleh rumah sakit tanpa harus datang ke rumah sakit. Layanan ini akan menghemat waktu dan memudahkan rumah sakit dalam memberikan pelayanan," kata Rinawati Andriani, Manager Strategi & Business Development Division Lintasarta.


Lalu, Hospital Reminder, layanan itu adalah pengiriman pesan SMS kepada pasien yang terintegrasi dengan Hospital Information System rumah sakit. Misalnya, pesan untuk jadwal vaksinasi, pemeriksaan rutin, promosi, dan lainnya.


Terakhir, produk Telemedicine, yakni layanan komunikasi video yang dapat digunakan untuk suvervisi dokter subspesialis pada dokter spesialis dalam tindakan medis pada pasien dengan lokasi yang berbeda.


"Ke depannya Telemedicine bisa digunakan untuk melakukan proses operasi melalui video. Kami masih sedang menjajaki kerja sama dengan perusahaan alat-alat kesehatan untuk mendukung fasilitas output video," ujar Rina.


Rp5 juta


Rina menjelaskan, aplikasi e-Health bukan barang baru. Aplikasi itu sudah ada sejak tahun 2008 dan sudah digunakan di lima rumah sakit besar di Jakarta dan 50 rumah sakit kecil di seluruh Indonesia.


"Untuk biaya penggunaan aplikasi ini dilihat dari jumlah pasien dan besarnya rumah sakit. Harga untuk rumah sakit kecil berkisar Rp5 juta, rumah sakit sedang Rp16 juta, dan rumah sakit besar 23-30 juta," ungkap Rina.


Dia juga mengatakan, ke depannya Lintasarta akan menciptakan smartcard yang di dalam berisi rekam medis para pasien. Semua data-data mengenai penyakit pasien sudah tersimpan di dalam sebuah kartu.


"Jadi, ketika pasien akan berobat hanya tinggal membawa kartu, dan dokter yang memerikasanya hanya tinggal membawa riwayat penyakit pasien dari kartu tersebut. Dokter tidak perlu lagi membuka-buka file komputer untuk melihat riwayat penyakit pasien," tutup Rina.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya