- Dok: Hashmicro
VIVAnews - Indonesia berambisi mengambil alih pekerjaan di sektor teknologi informasi dari India, dengan menjadi outsource negara tersebut, terutama di bidang software.
"India sekarang sudah menjadi major player di bidang IT, kita berambisi mau jadi outsourcing-nya," kata Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Depperin Budi Darmadi usai menerima kunjungan Menteri Industri dan Perdagangan India Jyotiraditya Scinda di kantor Gatot Subroto Jakarta, Jumat, 7 Agustus 2009.
Scinda menuturkan, kerja sama kedua negara di bidang IT sangat terbuka lebar. Pasalnya, pemerintah India sedang berambisi dengan program e-government, sementara pemerintah Indonesia sedang punya program yang bagus untuk broadband dan jaringan.
India memang terkenal cukup maju di bidang IT. Salah satu perusahaannya, Tata Consultancy Services telah menjadi raksasa industri software dengan membangun 89 kantor konsultan di 35 negara.
Budi mengatakan, India telah berpengalaman menjadi negara outsourcing dari Amerika Serikat yang merupakan pemain besar dalam industri software. "Waktu Amerika jadi major player, India jadi outsourcing-nya," kata dia.
Kini, dia menambahkan, India telah berkembang menjadi pemain besar di bidang software menyusul Amerika Serikat. "India sudah menjadi major player, jadi kita mau ambil sebagian pekerjaannya," ujar Budi.
Menurut Budi, jika Indonesia berhasil mengambil kesempatan itu, akan meningkatkan belanja modal (capital expenditure) Indonesia yang sebesar US$5 miliar per tahunnya.
antique.putra@vivanews.com