Dampak Negatif Ditundanya Penurunan Tarif Interkoneksi

President Director dan Chief Executive Officer (CEO) XL Axiata Dian Siswarini
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id – CEO PT XL Axiata, Dian Siswarini, menyatakan bahwa penundaan kebijakan tarif interkoneksi akan membawa dampak negatif.  Seperti proyek pita lebar yang dicanangkan Presiden Joko Widodo agar rangkum 2019 nanti. Menurut Dian, kebijakan tarif interkoneksi yang ditunda dampaknya bisa ke program broadband pemerintah tersebut. 

Menteri ESDM: Interkoneksi Listrik Sumatera-Malaysia Ditargetkan 2030

"Kalau penambahan rate broadband masih tetap seperti sekarang, itu barangkali Nawacita di 2019 tidak bisa tercapai," kata Dian saat ditemui di Gedung Kominfo,  Jakarta Jumat 7 Oktober 2016.

Di sini,  operatorlah yang harus bisa lebih efisien supaya pembangunan bisa lebih cepat.  Dampak kedua,  kata Dian, ekspansinya akan terganggu, masyarakat belum bisa terlayani dengan baik terutama di daerah luar Jawa. 

Banyak Dilirik, Kesediaan Data Scientist di Indonesia Minim

Lebih lanjut, kata Dian, dampak negatif lainnya, kalau operator tidak diberikan kesempatan lebih efisien dan berkompetisi di luar Jawa maka semua pemangku saham tidak mau lagi investasi.

Diketahui,  soal tarif interkoneksi,  Menkominfo Rudiantara telah memberikan surat edaran untuk mengimplementasikan kebijakan interkoneksi pada 1 September. Kebijakan tersebut salah satunya menurunkan biaya tarif interkoneksi 26 persen. 

KPPU Diminta Tegas Terhadap Perang Tarif Operator Telko

Sementara Komisi I DPR meminta Kominfo untuk mengkaji ulang kebijakan tersebut. 

Upacara peringatan HUT RI ke-78 di IKN Nusantara, Penajam Paser Utara, Kaltim

Pakai APBD Rp 12 Miliar, Penajam Paser Utara Bangun Interkoneksi Perpipaan Air Bersih

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan anggaran lebih kurang Rp 12 miliar untuk melakukan interkoneksi jaringan pipa air bersih.

img_title
VIVA.co.id
27 Desember 2023