Facebook Luncurkan Fitur Penggalangan Dana

Logo Facebook.
Sumber :
  • REUTERS/Dado Ruvic/Files

VIVA.co.id – Facebook meluncurkan fitur baru yang memungkinkan penggunanya bisa menggalang dana. Facebook mengharapkan fitur penggalangan dana itu bisa membantu meningkatkan kepedulian dan menjadi cara yang lebih baik dalam kampanye penggalangan dana. 

Taliban Akan Blokir Akses Facebook di Afghanistan

Dikutip dari PC Authority, Senin 3 April 2017, fitur penggalangan dana ini secara umum sama konsepnya dengan platform penggalangan dana yang sudah ada, misalnya GoFundMe atau Personal Fundraiser. 

Fitur penggalangan dana Facebook bisa dipakai untuk kampanye dana bagi keperluan personal, misalnya membayar biaya pendidikan, membayar tagihan medis, kebakaran rumah, korban pencurian atau kecelakaan, biaya pemakaman hingga bantuan krisis.

Puluhan Pelaku Kejahatan Diciduk Polres Depok, 2 di Antaranya Tega Bacok Korban

"Penggalangan dana personal akan diluncurkan di AS bagi pengguna usia 18 tahun ke atas. Fitur ini masih dalam versi beta untuk beberapa pekan ke depan. Kami mengharapkan terus mengembangkan produk ini untuk membuatnya makin bermanfaat," kata Vice President for Social Good Facebook, Naomi Gleit. 

Dalam prosesnya, Facebook akan memulai menyediakan penggalangan dana untuk enam kebutuhan finansial. Dalam 24 jam pertama peluncuran kampanye dana, Facebook akan mengulasnya. 

Facebook dan Instagram Down, Pengguna Ramai-ramai Ngeluh di X: Sudah Beberapa Jam Tumbang Semua!

"Ke depan kami berharap memperluas kategori dan makin otomatis dalam proses mengulas penggalangan dana," ujar dia. 

Facebook akan mengenakan 6,9 persen dari uang yang dikumpulkan dalam penggalangan dana dan ditarik US$0,3 per donasi. Biaya itu untuk operasional yang meliputi pemeriksaan dana, dan menjaga dana agar aman dan terlindungi dari penipuan. (art)

Logo Facebook.

Taliban Plans to Block Facebook Access in Afghanistan

The Taliban in Afghanistan have announced plans to restrict or completely block access to Facebook, a move condemned by rights activists. The Taliban’s acting minister of

img_title
VIVA.co.id
13 April 2024