Film Animasi Anak Desa dari Banjarnegara Ini Mendunia

Film animasi 3D CGI Some Night
Sumber :
  • YouTube

VIVA.co.id – Usianya masih usia sekolah, 17 tahun, tapi remaja ini sudah menelurkan karya yang animasi yang menembus saluran dunia CGI, Channel CGbros di YouTube. Karya murid SMKN 2 Bawang, Banjarnegara, Jawa Tengah itu panen pujian dari pengguna internet dan penikmat animasi di Tanah Air. 

Kemenparekraf Dukung Penuh Karya Anak Bangsa Platform Komik Digital Comicone.id

Remaja yang tinggal di Desa Wanakarsa, Kecamatan Wanadadi itu adalah Yuditya Affandi. Karya animasinya, yakni film yang berjudul ‘Some Night’ telah masuk dalam Channel CGbros dan telah dilihat 60 ribu pemirsa di akun YouTube CGbros. 

Untuk diketahui CGBros adalah sebuah saluran di YouTube yang mengurasi karya 3D Animation, Behind the Scenes/Making of VFX, Motion Graphic Design, Show Reels, dan Gaming. Saluran Channel CGBros banyak menampilkan karya 3D CGI dari seluruh dunia.

PNM Hadirkan Kembali MEA 2023 Dukung Karya Anak Bangsa

Film ‘Some Night’ itu mendapat sentuhan teknologi teknologi Computer Generated Imagery (CGI). Teknologi ini merupakan penggunaan grafik komputer 3D dalam efek spasial. Teknologi CGI sudah banyak dipakai pada film, acara televisi dan iklan. Efek visual film yang mendapat sentuhan CGI akan menjadikan seolah film animasi menjadi sangat nyata. 

Bagi Yuditya, dia sangat senang dan bersyukur karyanya bisa menembus saluran tentang CGI tersebut. Untuk masuk dalam Channel CGbros menurutnya adalah harus karya yang berkualitas dan tak banyak yang bisa lolos. 

Vape Semakin Populer, Raffi Ahmad dan Boedy JVS Hadirkan Inovasi yang Menggebrak di Industri

"CGbros itu agak sulit (meloloskan karya). Banyak artis internasional yang upload ke situ. Jadi saya bersyukur," ujarnya kepada VIVA.co.id, Jumat 12 Mei 2017. 

Siswa kelas 12 itu mengatakan, film animasi Some Night itu ia buat sendiri selama dua bulan. Setelah selesai, dia membagi karyanya ke ke berbagai saluran di internet. Sebelum mengajukan karyanya ke Channel CGbros, Yuditya mencoba membagi filmnya ke Channel CGmeetup. Saat itu, Some Night lolos ke website saluran itu tapi belum lolos pada saluran YouTube milik CGmeetup. 

Dia kemudian memasukkan karyanya ke Channel CGbros dan tak menyangka lolos di YouTube-nya. 

"Masuk CGbros pada akhir Februari lalu," kata siswa jurusan Teknik Komputer dan Jaringan SMKN 2 Bawang tersebut. 

Keberhasilan filmnya menembus Channel CGbros memang patut disyukuri Yuditya. Sebab, dia membuat film itu dengan menggunakan perangkat yang standar, tak canggih yang banyak dibayangkan banyak orang. Dia membesut film Some Night hanya dengan laptop Core i3, RAM 2Gb, VGA AMD Radeon R5, dan sering mengalami crash. 

Otodidak

Mampu melahirkan karya yang menembus CGbros tak membuat Yuditya berpuas diri, dia ingin terus mengasah dan belajar kemampuannya dalam bidang animasi film. Dia ingin menghasilkan karya yang lebih baik dari yang sudah ia lahirkan.

Dia mengaku makin semangat dan terpacu untuk membuat karya selanjutnya. Dia ingin melanjutkan Some Night dengan film animasi berjudul Some Morning.

Selama ini, Yuditya mengaku banyak belajar tentang animasi secara otodidak dan berdiskusi dengan para master animasi dan CGI di internet. 

Modal awal Yuditya dalam bidang ini adalah bakatnya menggambar dan suka menonton film besutan Pixar. Untuk diketahui, Pixar adalah studio animasi komputer Amerika Serikat yang berpusat di Emeryville, California. Sejak kecil, dia suka dan terinpirasi dengan film besutan Pixar tersebut.

"Dari kecil, saya suka menggambar dan nonton film Pixar. Dari situ kenapa tidak dari gambar itu saya buat bergerak, saya terinspirasi," ujarnya. 

Titik itu mendorongnya mencari informasi software untuk membuat animasi di internet, sampai akhirnya dia menemukan aplikasi bernama Blender. Untungnya, kata dia, aplikasi Blender merupakan open source alias gratis. 

"Saya belajar membuat karya dari Blender saat kelas 10," tutur pengagum Taylor Swift dalam inspirasi dunia seni. 

Setelah kurang lebih tiga tahun, dia kemudian berpikir membuat film animasi karya sendiri sampai akhirnya menghasilkan karya film Some Night. 

Yuditya mengaku ilmu tentang animasi lebih banyak didapatkan di internet dan belajar dari master CGI. Kurikulum di sekolah, ujarnya, tak mengajarkan banyak soal animasi. Meski di sekolah ada ekstrakurikuler soal animasi, namun menurutnya, materinya masih sangat dasar. 

Selain belajar di dinternet dan berguru pada para master CGI, siswa SMK itu juga mendalami pengetahuannya dengan membaca soal seni digital di sekolah. 

Usai karyanya mendunia, Yuditya ingin punya cita-cita ke depan, bisa menghasilkan karya yang makin mendunia. "Saya ingin bekerja di Pixar," ujarnya.

Yuditya Affandi (kiri) dalam gambar yang ia edit (Facebook/Yuditya Affandi).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya