Siap-siap, Iklan Bakal Muncul di Messenger Facebook

Ilustrasi Messenger Facebook.
Sumber :
  • www.pixabay.com/kropekk_pl

VIVA.co.id – Facebook mengumumkan mereka sedang menguji iklan pada aplikasi Messenger secara global. Langkah menghadirkan iklan pada aplikasi itu dijalankan karena perusahaan media sosial terbesar di dunia ini sedang berusaha lebih memonetisasi layanan obrolan populernya tersebut.

Taliban Akan Blokir Akses Facebook di Afghanistan

Dilansir dari Reuters, Rabu 12 Juli 2017, iklan akan ditampilkan pada tab beranda aplikasi Messenger. Pengguna yang mengklik iklan tersebut akan dibawa ke situs web pengiklan atau ke jendela obrolan. Langkah tersebut adalah tindak lanjut dari uji coba awal Facebook di Australia dan Thailand pada Januari lalu.

Media sosial raksasa ini membuka kesempatan para pengusaha dari berbagai belahan dunia untuk melakukan percakapan dengan total 1,2 miliar pengguna Messenger per bulan dan mengirimi mereka konten bersponsor.

Puluhan Pelaku Kejahatan Diciduk Polres Depok, 2 di Antaranya Tega Bacok Korban

"Iklan di Messenger menjadi tambahan kuat untuk mengampanyekan iklan digital kami, membantu kami menjangkau pelanggan kami yang mana mereka sudah aktif dan terlibat di dalamnya. Dan berkat optimalisasi penempatan di Facebook, Instagram, Audience Network dan sekarang Messenger, kami dapat terus mengoptimalkan pembelanjaan iklan dan mendorong lebih jauh hasil bisnis kami," ujar General Manager of Marketing and Communications, Department Store David Jones Australia, Michiel Tops, dikutip dari Facebook, Selasa 11 Juli 2017.

Facebook, yang mendapatkan keuntungan sekitar 85 persen dari pendapatan iklannya dari mobile, terus berusaha menghasilkan uang dari aplikasi Messenger. Langkah ini dilakukan untuk melengkapi arus pendapatan utamanya, yang diperkirakan akan mendingin tahun ini.

Facebook dan Instagram Down, Pengguna Ramai-ramai Ngeluh di X: Sudah Beberapa Jam Tumbang Semua!
Logo Facebook.

Taliban Plans to Block Facebook Access in Afghanistan

The Taliban in Afghanistan have announced plans to restrict or completely block access to Facebook, a move condemned by rights activists. The Taliban’s acting minister of

img_title
VIVA.co.id
13 April 2024