Hadapi Generasi Milenial, Guru Jangan Kalah dari Google

Persiapan Sekolah dan Siswa Jelang UNBK
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

VIVA.co.id – Generasi milenial punya karakter berbeda dibanding generasi sebelumnya, sebab generasi tersebut sudah akrab dengan teknologi dalam kesehariannya. Dengan demikian, dinilai perlu pendekatan berbeda terhadap generasi yang lahir era milenium itu, termasuk dalam pendidikan. 

Komunitas Orang Papua di Yogyakarta Dukung Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran

Masalah tersebut menjadi perhatian bagi pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Pemda tersebut menggandeng Universitas Negeri Surabaya, untuk bisa membangun dan menciptakan guru yang cerdas, kreatif dan inovatif, dalam mendidik generasi milenial. 

Bupati Trenggalek Emil Dardak berpandangan, tantangan guru pada era saat ini yakni kualitas dan kreativitas dalam menyikapi dinamika yang berkembang terutama menghadapi generasi milenial yang melek akan sosial media.

Profil Andi Jerni, Atlet Karate yang Sentil Balik Omongan Megawati Soal Sumbangsih Generasi Milenial

Menurut doktor ekonomi pembangunan Ritsumeikan Asia Pacific University Jepang ini, teknologi dan informasi telah menciptakan tantangan yang luar biasa untuk mendidik generasi penerus.

“Kalau sampai gurunya ketinggalan langkah, pada saat murid dengan mudah memverifikasi benar atau salah apa yang disampaikan oleh gurunya melalui Google, maka ini adalah tantangan yang luar biasa,” ujarnya dalam keterangan, Senin 17 Juli 2017. 

Viral Lagi Video Megawati Remehkan Sumbangsih Generasi Milenial pada Negara, Disentil Atlet Karate

Dengan kerja sama tersebut, dia berharap ada terobosan-terobosan peningkatan standarisasi kompetensi guru di wilayahnya.

Dia mengakui, apreasiasi terhadap pengetahuan di wilayahnya masih kurang, terutama di lingkungan birokrasi. Padahal sebagai peminpin daerah, dia ingin SDM bisa menjawab tantangan perkembangan global. 

“Kami berharap bahwa entry point kita dalam kerja sama kita di bidang pendidikan akan menjadi jalinan silaturahmi yang memungkinkan Trenggalek dan Unesa bisa menjawab permasalahan-permasalahan yang ada terkait dengan pembangunan di daerah kami,” tegas Emil.

Sasaran dalan kerja sama itu, Pemda tersebut ingin fokus pada jurusan pendidikan atau keguruan yang tujuan akhirnya meningkatkan kompetensi guru. Emil merasa Unesa merupakan institusi yang punya fokus dalam pengembangan kualitas guru. 

Sementara Rektor Unesa, Warsono mengatakan punya visi yang sama dengan Pemkab Trenggalek. Institusinya punya misi moral mengabdikan diri melalui ilmu pengetahuan dan teknologi untuk publik.

"Saya setuju dengan Pak Bupati, guru-guru sekarang tak hanya sekedar harus menguasai ilmu pengetahuan tapi juga harus memahami teknologi dan kreatif dan inovatif," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya