Ancaman Nyata Dibalik Tren Drone

Ilustrasi drone.
Sumber :
  • www.pixabay.com/MabelAmber

VIVA.co.id – Tren penggunaan drone memang meningkat. Seiring dengan itu, ancaman bahaya pun mengintai. Bahkan drone semakin menjadi incaran peretas (hacker).

Indonesia Mendapat 97 Ribu Serangan

Hal ini diungkap oleh Kadiv Humas Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) Muhammad Akbar Marwan yang menelusuri adanya ancaman hacker pada drone produksi DJI.

Menurut dia, potensi peretasan disebabkan kesalahan yang dibuat oleh DJI dalam meninggalkan kode debug pengembangan di aplikasi DJI Assistant 2. Perubahan bisa dilakukan dengan memberi komentar satu baris pada sebuah file dan menetapkan flag debug dari false ke true.

Migrasi TikTok Shop ke Tokopedia Dikawal Ketat Kemendag, Ekonom: Dorong Digitalisasi UMKM

"Kelemahan tersebut memaparkan serangkaian parameter yang memungkinkan peretas mematikan pengamanan. DJI sebelumnya memang telah mengeluarkan update firmware untuk mengatasi masalah celah peretasan ini. Namun, walaupun sudah ada update firmware ini, proses hacking masih tetap dapat dilakukan," ujar Akbar yang juga Researcher Drone dan Mobile Ad Hoc Network (MANET) dari Universitas Gunadarma, Senin, 31 Juli 2017.

Meski sebenarnya drone yang bukan buatan DJI atau rakitan pun bisa mengalami hal yang sama, dia pun menyarankan agar pengguna drone DJI tidak sembarangan melakukan patch dari sumber yang tidak terpercaya. Jika demikian, masalah akan terjadi di kemudian hari.

Pemkot Depok Sediakan 878 Titik Wifi Gratis Tanpa Password, Cek Posisinya

Kekhawatiran berpusat pada risiko keamanan aplikasi yang ditimbulkan oleh adanya kode debug DJI dalam aplikasi publik yang dirilis, yang bisa menciptakan jalur belakang atau backdoor bagi hacker untuk ikut campur dengan teknologinya.

Namun begitu, Victor Wang, Direktur Keamanan Teknologi DJI, menyatakan bahwa fitur geofencing DJI dirancang khusus untuk memberikan informasi kepada pelanggan tentang data zona larangan terbang agar tidak membahayakan pesawat terbang. Ia juga mengatakan bahwa DJI akan terus memantau modifikasi drone yang bisa mengancam keselamatan umum. 

"Memodifikasi firmware DJI tidak disarankan, karena dapat menyebabkan perilaku penerbangan yang tidak stabil yang bisa membuat pengoperasian drone tidak aman. DJI tidak bertanggung jawab atas kinerja drone yang dimodifikasi dan kami sangat mengutuk pengguna yang mencoba mengubah drone mereka untuk penggunaan ilegal," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya