Bitcoin Dituding sebagai Pasar untuk Penjahat

Bitcoin dan mata uang kripto lainnya dibangun di atas teknologi bernama Blockchain.
Sumber :
  • www.pixabay.com/MichaelWuensch

VIVA – Mata uang digital Bitcoin dituding sebagai pasarnya para penjahat. Hal ini diungkapkan pakar komoditas Dennis Gartman.

Terpopuler: Ruko di Medan Tambang Bitcoin, Banggar Ultimatum APBN Bengkak untuk IKN

Menurutnya, Bitcoin adalah hal yang tidak masuk diakal dan dirinya tidak mundur untuk terus mengkritisi. "Ini adalah pasar yang tidak ada nilainya sama sekali," kata Gartman, seperti dikutip CNBC, Selasa 14 November 2017.

"Bagaimana Anda bisa membeli atau menjual lukisan dengan menggunakan Bitcoin. Kapan perubahan volatilitasnya 20, 30, atau 40 persen dalam seminggu? Ini omong kosong," lanjut dia.

Ruko di Medan Jadi Lokasi Tambang Bitcoin, Curi Listrik hingga Rp 14,4 Miliar

Sebelumnya, Badan Narkotika Amerika Serikat (Drug Enforcement Administration/DEA) dalam laporan terbarunya mengklaim bahwa mata uang digital, Bitcoin, dipakai untuk memfasilitasi skema perdagangan berbasis pencucian uang (trade-based money laundering/TBML).

Kendati demikian, laporan DEA ini tidak menyebut angka spesifik dari hasil cuci uang melalui sarana ini. Gartman sendiri anti-Bitcoin, namun ia justru menghargai dan mendorong penggunaan teknologi Blockchain.

Menerawang Potensi Investasi Aset Kripto 2024

"Tidak ada pertanyaan untuk Blockchain. Itu akan mengubah cara kita berbisnis dan berdagang serta berinvestasi," tutur dia.

Blockchain adalah teknologi unik untuk mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi tanpa perlu mengandalkan sistem perbankan yang ada. (ren)

Ilustrasi bitcoin.

Nilai Aset Bitcoin Sentuh Rp 1 Miliar, Investor Diminta Lakukan Riset dengan Teliti

Memasuki kuartal pertama tahun 2024, pasar kripto dikejutkan dengan Bitcoin yang berhasil menembus lebih Rp 1 miliar atau setara dengan US$ 69.202 dalam sepekan terakhir.

img_title
VIVA.co.id
13 Maret 2024