5 Aplikasi Pesaing WhatsApp, Nomor 4 Buatan Kartini Indonesia

Ilustrasi kaum milenial.
Sumber :
  • Instagram/@whatsapp

VIVA – Aplikasi pesan instan WhatsApp didapuk menjadi aplikasi pesan instan terpopuler di dunia, melebihi Facebook Messenger dan WeChat.

Aplikasi Ini Bisa Bikin Penumpang Terhibur di Pesawat

Menurut Statista, pengguna WhatsApp hingga Juli 2018 mencapai 1,5 miliar orang. Disusul kemudian 1,3 miliar orang pengguna Facebook Messenger dan 1,04 miliar orang pengguna WeChat.

Kendati demikian, beberapa perusahaan teknologi memiliki aplikasi serupa dengan WhatsApp. Berikut lima aplikasi pesaing WhatsApp yang dirangkum VIVA, Senin, 22 Oktober 2018.

Huawei Optimis Bisa Saingi Android dan iOS, Dorong HarmonyOS ke Pasar Global

1. Signal

Salah satu pendiri WhatsApp, Brian Acton, menggelontorkan dana US$50 juta atau sekitar Rp685 miliar ke pengembang aplikasi pesan instan berbasis enkripsi, seperti WhatsApp, bernama Signal.

Aplikasi Ini Bisa Ubah Sudut Kosong Jadi Ruang Bermakna

Mengutip situs Wired, Acton menggelontorkan dana ke Signal karena dirinya telah meninggalkan WhatsApp sejak tahun lalu.

Ia pun menjadi direktur utama di lembaga non-profit, Signal Foundation, dan fokus meningkatkan performa dan keamanan layanan intinya, Signal Messenger. Signal sudah tersedia di ponsel Android maupun iOS.

Selain itu, Signal juga tersedia versi desktop untuk Linux, Windows dan macOS. Signal Foundation dibentuk atas semangat perlindungan privasi.

Salah satu divisinya, Signal Protocol, adalah pengembang sistem anti-pengintaian yang saat ini digunakan beberapa aplikasi terenkripsi seperti WhatsApp, Facebook Messenger, dan Skype.

2. Chat

Mesin pencari Google dikabarkan bakal mengeluarkan fitur chatting bernama Chat. Produk ini diharapkan bisa mengganti peran kirim pesan pendek atau SMS.

Pengalaman mengirim pesan tradisional lewat ponsel akan dihadirkan Google lewat fitur anyar tersebut. Dilansir dari The Verge, Chat bukanlah sebuah aplikasi namun lebih kepada fitur baru dalam aplikasi yang ada di hampir seluruh ponsel Android.

Fitur ini justru akan ada di aplikasi yang sudah ada seperti pencarian GIF dan Google Assistant. Samsung juga akan memasukkan Chat dengan aplikasi dari milik mereka. Meskipun digadang-gadang sebagai pengganti SMS, Chat akan terkirim menggunakan data internet, bukan menyedot pulsa.

Jika seseorang yang menerima pesan tidak menggunakan Chat, maka akan diterima dalam bentuk SMS. Google berharap fitur ini sudah bisa digunakan pada sejumlah aplikasi pada tahun ini juga.

3. Squirrel

Yahoo ikut meluncurkan aplikasi chatting bernama Squirrel. Aplikasi ini membawa sejumlah fitur yang merupakan kombinasi dari aplikasi perpesanan dan fungsi obrolan grup.

Mengutip Androidauthority, nilai jual utama dari Squirrel yang membedakan dengan aplikasi pesan instan lainnya adalah pengguna bisa masuk ke dalam grup atau chatroom tertentu hanya melalui undangan.

Dengan demikian, aplikasi ini bakal terasa lebih eksklusif dan tertutup serta tidak sembarang orang yang bisa masuk atau dimasukkan ke dalam grup.

Pengguna dapat membuat ruang obrolan yang bisa diatur untuk publik maupun pribadi. Kemudian, fitur standar lainnya seperti berbagi file, foto atau memanggil pengguna lain untuk hadir pada aplikasi ini.

4. Callind

Di antara 'kepungan' aplikasi buatan raksasa teknologi luar, Callind mampu mencuri perhatian. Aplikasi pesan instan lokal ini dirintis sejak 2016 oleh Novi Wahyuningsih, perempuan asal Kebumen, Jawa Tengah.

Peluncuran Callind bertepatan dengan peringatan Hari Kartini pada 21 April 2018. Callind adalah aplikasi chatting yang memungkinkan pengguna kirim pesan secara privat, broadcast message, kirim foto, hingga video call.

Callind, yang merupakan singkatan dari Calling Indonesia, ditargetkan menggaet lima juta pengguna sepanjang tahun ini, dan 50 juta pengguna dalam tiga tahun mendatang.

5. Telegram

Diluncurkan pada 2013 oleh kakak beradik, Nikolai dan Pavel Durov. Keduanya pernah mendirikan jejaring sosial bernama VK tetapi diambilalih pemerintah Rusia.

Nikolai kemudian membuat protokol MTProto yang merupakan basis untuk messenger, sedangkan Pavel memberikan dukungan keuangan dan infrastruktur melalui dana Digital Fortress.

Telegram Messenger hadir dengan sebuah fitur menarik berupa enkripsi pesan. Dengan fitur tersebut pengguna bisa berkirim pesan dengan aman tanpa perlu takut terjadinya kebocoran.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya