- Instagram/@nokiamobile_official
VIVA – Head of Marketing Indonesia HMD Global, Miranda Warokka, tidak bisa berkomentar banyak tentang lahirnya beberapa teknologi baru di industri ponsel pintar atau smartphone. Contohnya seperti ponsel lipat dan jaringan 5G.
"Sebenarnya kita enggak bisa banyak komentar dengan tren ponsel lipat. Tapi, kalau dari kami konsisten di desain yang menggunakan single block alumunium. Itu yang membedakan basic Nokia dengan yang lain," katanya, usai peluncuran Nokia 3.1 Plus di Jakarta, Selasa malam, 19 Maret 2019.
Selain material, Miranda mengaku juga memperhatikan desain lekukan, bezel, dan rasio layar ke display. Dengan begitu Nokia benar-benar ingin menonjolkan ketahanannya, bukan pada masalah kebutuhan pengguna akan desain ponsel lipat.
"Saya enggak bisa bilang ponsel lipat sebagai kebutuhan. Sampai tahun berikutnya kita masih menggunakan material tersebut. Soal bentuknya bagaimana, masih kita bicarakan," ungkap Miranda.
Soal jaringan generasi kelima atau 5G, ia mengaku belum mendapat kabar pasti mengenai hal tersebut. Namun, dirinya optimistis jika sudah tersedia, maka operator telekomunikasi akan memberi penyesuaian, persis seperti saat perkenalan dan migrasi dari 3G ke 4G.
Chief Product Officer HMD Global, Juho Sarvikas, pernah menyatakan kekagumannya terhadap ponsel lipat. Namun, ia tidak dapat dipastikan apakah Nokia benar-benar akan memproduksinya, atau membuat gebrakan baru seperti Nokia 9 PureView.
Sri Mulyani Kumpul Bareng Menkeu G20 hingga IMF di AS Bahas Dampak Konflik Israel-Iran
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS) untuk bertemu menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara G20.
