- www.techradar.com
VIVA – Raksasa teknologi Korea Selatan, Samsung, akan mulai membuat chip prosesor mulai tahun depan dengan teknologi baru. Mereka mengaku akan menambah fungsi baterai supaya lebih lama, atau dengan kata lain, menambah kecepatan dari perangkat.
Dilansir CNET, Kamis, 18 April 2019, Vice President of Foundry Marketing Samsung Electronics, Shawn Han, mengaku telah mengambil langkah berikutnya dari Hukum Moore, yang terkenal dalam industri mikroprosesor, di mana mereka akan mengecilkan ukuran transistor dari 7 nanometer (nm) menjadi 5nm.
Dengan ukuran lebih kecil mampu membuat Samsung menambah lebih banyak kemampuan elektronik pada chipnya. Bahkan diklaim chip mampu mendapatkan peningkatan kecepatan 10 persen dan penghematan daya 20 persen.
Pengembangan ini tidak hanya membantu Samsung, yang membangun prosesor Exynos untuk ponselnya sendiri, tetapi juga Qualcomm dan perusahaan lain yang mengandalkan bisnis pengecoran Samsung untuk membangun chip milik mereka.
"Kami mengharapkan bisa diproduksi mulai kuartal kedua tahun depan," ungkap Han. Samsung adalah salah satu yang selamat dalam suatu industri yang dihukum oleh tantangan teknis yang tak henti-hentinya.
Pindah ke teknologi manufaktur prosesor baru membutuhkan pengeluaran yang terus meningkat untuk penelitian dan peralatan, sebuah realitas ekonomi yang telah mempersingkat daftar produsen utama menjadi hanya tiga yakni Samsung, Intel dan Taiwan Semiconductor Manufacturing Corp (TSMC).
Setelah bertahun-tahun berjuang, Intel baru sekarang membangun chip yang diproduksi dengan teknologi 10nm, meskipun teknologinya mampu memeras transistor dengan lebih kompak. TSMC dan Samsung membangun chip dengan teknologi 7nm, proses pembuatan yang digunakan pada ponsel andalan seperti Apple iPhone XS dan Samsung Galaxy S10.
Galaxy AI Hadir dalam Bahasa Indonesia, Cukup 3 Langkah
Dengan melakukan tiga langkah saja di Samsung Galaxy S24 series, kamu sekarang bisa berkomunikasi dalam 16 bahasa, termasuk bahasa Indonesia.
