Layar dan Engsel Bermasalah, Samsung Tunda Rilis Galaxy Fold

Samsung rilis Galaxy Fold
Sumber :
  • Twitter/@techieone1

VIVA – Samsung mengatakan bahwa pihaknya menunda peluncuran smartphone lipat – Samsung Galaxy Fold – setelah pengulas menemukan adanya masalah pada bagian layar. Sebelumnya, Samsung telah mengirim Galaxy Fold untuk di-review yang kemudian ditemukan kerusakan pada layar.  

Apple Kehilangan Posisi sebagai Perusahaan Smartphone Teratas, Kalah Saing dengan Samsung

Dilansir dari Digital Journal, 23 April 2019, Samsung berencana mengumumkan tanggal rilis baru untuk Galaxy Fold dalam beberapa minggu mendatang, yang sedianya diluncurkan pada 26 April 2019. Galaxy Fold sendiri sudah diperkenalkan sejak Februari lalu.

Selain layar, dikabarkan analisis masalah Galaxy Fold juga pada area engsel. "Kami akan mengambil langkah-langkah untuk memperkuat perlindungan layar," kata Samsung. "Kami juga akan meningkatkan panduan tentang perawatan dan penggunaan layar termasuk lapisan pelindung."

Tim Cook Datang ke Indonesia Besok, Apple Turun Takhta

Sebelumnya, menjelang perilisan, sejumlah reporter yang berbasis di AS diberi ponsel Galaxy Fold unggulan, dengan harga $1.980 setara Rp27,9 juta. Namun mereka melaporkan masalah layar setelah beberapa hari menggunakan perangkat tersebut.

Samsung menghabiskan hampir delapan tahun mengembangkan Galaxy Fold, yang merupakan bagian dari strategi produksi smartphone untuk mendorong pertumbuhan dengan gadget inovatif.

Daftar Lengkap Harga HP Samsung per 16 April 2024

Sementara itu, menurut analis teknologi independen Rob Enderle, raksasa teknologi asal Korea Selatan itu sebenarnya memberi pengulas "produk beta" tanpa disertai informasi yang cukup, seperti seharusnya tidak melepas lapisan pelindung.

"Itu semua bisa dihindari untuk perusahaan seukuran Samsung," kata Enderle.

Kegagalan produk percobaan yang dimaksudkan untuk memamerkan inovasi dan kualitas produksi, dapat menodai kredibilitas merek dan membuat pelanggan lari ke pihak pesaing. "Jika produk 'halo' gagal, orang tidak percaya bahwa Anda membuat barang berkualitas," kata Enderle. (ann)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya