Logo WARTAEKONOMI

Apple Terserang Perang Dagang, Samsung Bisa Untung

Apple Akan Terserang Perang Dagang. (FOTO: Getty Image)
Apple Akan Terserang Perang Dagang. (FOTO: Getty Image)
Sumber :
  • wartaekonomi

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China akan segera menghantam raksasa teknologi terbesar asal AS, Apple Inc. Dilansir dari Indian Express, kondisi ini memberikan ancaman kenaikan harga terhadap sederetan produk gawai populer Apple sekaligus merusak rantai pasokan global raksasa yang rumit.

Presiden AS Donald Trump resmi memasukkan daftar tarif 15 persen kepada Federal Register pada Jumat (30/8/2019), menjadikan langkah ini resmi akan dilakukan. Pada Minggu (1/9/2019) pukul 00.01 waktu setempat, pemberlakuan tarif tersebut akan mulai diberlakukan untuk berbagai produk dari Cina. Mulai dari popok hingga peralatan olahraga dan produk teknologi, termasuk yang akan dikenakan pada Apple.

Gene Munster dari Loup Ventures sempat memberikan harapan penangguhan tarif terhadap produk Apple. Ia tidak yakin apakah AS akan memberlakukan tambahan tarif ke Apple, mengingat Apple merupakan perusahaan terkemuka AS. "Mereka juga mewakili bisnis Amerika di Cina," ujarnya dalam sebuah laporan, Jumat (30/8/2019).

Tapi, harapan tersebut tampaknya sulit menjadi kenyataan. Sebab, Trump justru menyalahkan perusahaan-perusahaan AS karena dianggap tidak mampu mencari solusi dari rencana penerapan tarif. Trump juga menyebutkan, penerapan tarif merupakan kebijakan perdagangan yang bertujuan mengekang ‘pemain tidak adil’.

Beberapa daftar produk Apple yang akan dikenakan tarif 15 persen mulai Ahad adalah Apple Watch dan Watch Bands, Airpods, Homepod, sejumlah headphone Beats, komputer iMac, sebagian komponen dari iPhone dan Nand flas atau komponen penyimpanan utama untuk iPhone.

Sementara itu, perangkat iPhone yang menyumbang lebih dari setengah pendapatan Apple tidak akan menghadapi tarif ini hingga 15 Desember. Tapi, produk perangkat keras lain yang berkontribusi sekitar 10 persen dari penjualan sepanjang 2018 harus terkena 15 persen retribusi impor yang dimulai hari ini.

Sampai saat ini, Apple belum memberikan pernyataan resmi mengenai kebijakan ini. Apple dikenal sebagai perusahaan yang mempertahankan margin lebih tinggi dibanding dengan kebanyakan produsen perangkat keras konsumen lainnya. Tapi masih belum jelas juga apakah Apple akan menaikkan harga produk di tingkat konsumen atau menanggung biaya tarif.