Apple Beri Kompensasi untuk iPhone yang Baterainya Rusak

iPhone 7.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Masalah baterai lawas pada perangkat iPhone yang membuat kinerja ponsel menjadi lambat, adalah kasus terbesar yang Apple hadapi saat ini. Hal ini memicu gugatan class action, dan saat ini pengguna bisa mendapat kompensasi dari apa yang dilakukan perusahaan.

Arti 'i' Kecil dari kata iPhone

Dilansir dari situs The Verge, Selasa, 14 Juli 2020, situs web telah disediakan sebagai wadah untuk konsumen iPhone di Amerika Serikat yang ingin mengajukan klaim. Sebelumnya Apple dikabarkan setuju untuk memberi kompensasi secara keseluruhan, maksimal US$500 juta atau Rp7,2 triliun.

Perusahaan akan memberi US$25 atau Rp361 ribu per perangkat yang memenuhi syarat. Nilai tersebut bisa saja turun, jika jumlah total klaim melebihi kesepakatan awal. Jadi, jika konsumen merasa dirugikan tentang masalah manajemen baterai, konsumen bisa menuntut Apple.

Apple CEO Tim Cook to Visit Indonesia for Investment Discussion

Adapun syarat-syaratnya adalah, perangkat tersebut mencakup iPhone 6, 6 Plus, 6S, 6S Plus, atau iPhone SE dengan iOS 10.2.1 atau yang lebih baru pada 21 Desember 2017. Lalu, konsumen yang menggunakan iPhone 7 dan 7 Plus dengan iOS 11.2 atau lebih baru juga berkesempatan mendapat kompensasi.

Baca juga: Gak Cuma Harga, Apple Juga Pangkas Baterai iPhone 12

Jokowi Bertemu Tim Cook Hari Ini, Menperin: Ada Kebijakan yang Kita Keluarkan untuk Apple

Situs web kemudian akan meminta konsumen memasukkan nomor seri, atau jika tidak memiliki informasinya karena iPhone sudah dijual, misalnya, mereka akan menyediakan alat pencarian.

Sidang akhir dijadwalkan pada 4 Desember mendatang. Hakim akan menandatangani penyelesaian, jika Apple tidak mengajukan banding. Klaim akan segera didistribusikan setelah itu.

Apple meminta maaf atas drama melambatnya kinerja iPhone yang terjadi akhir 2017 lalu. Kurangnya transparansi antara produsen dengan konsumen, menjadi jantung dari masalah berkurangnya kinerja iPhone karena baterai menua.

Untuk menebus kesalahpahaman, perusahaan yang dipimpim Tim Cook ini menawarkan penggantian baterai biaya rendah dan memberi pelanggan cara menonaktifkan manajemen baterai, namun dengan risiko perangkat akan mati karena sudah terlalu tua.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya