Bukan Cuma Redmi 9A, Xiaomi Perkenalkan 'Keluarga Besar' di Indonesia

Xiaomi Redmi 9A.
Sumber :
  • VIVA/Novina Putri Bestari

VIVA – Bukan hanya Redmi 9A, Xiaomi juga memperkenalkan 'keluarga besarnya' di Indonesia, yaitu Mi Wifi Range Extender Pro, Mi True Wireless Earphones 2 Basic, dan Mi Smart Band 5.

BMW Indonesia Hadirkan Sedan Listrik untuk Para Pebisnis

Menurut Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse, Mi Wifi Range Extender Pro bisa menyambungkan 16 perangkat sekaligus untuk menunjang kebutuhan internet. Perangkat ini memiliki dua antena, dan diklaim menghadirkan koneksi dengan kecepatan mencapai 300Mbps.

"Mi Wifi Range Extender Pro dijual perdana saat HUT ke-75 Republik Indonesia seharga Rp149 ribu," kata dia, Kamis, 13 Agustus 2020. Selanjutnya Mi True Wireless Earphone 2 Basic, untuk kebutuhan mendengarkan musik.

Universitas Gunadarma Luncurkan Perahu Listrik dan Sepeda Listrik Amfibi

Mi Smart Band 5.

Perangkat ini memiliki daya tahan baterai lima jam dari kondisi baterai penuh dengan masa pakai 10 jam. Mi True memiliki 14,2 mm dynamic driver dan dukungan cdecs AAC dan SBC, serta dapat mendukung perangkat Android dan iOS. Harganya pun terjangkau, yaitu Rp349 ribu.

Laptop yang Bisa Menangkap Sinyal WiFi Ratusan Meter Dijual di Indonesia

Terakhir, Xiaomi merilis Mi Smart Band 5 di Indonesia. Jam tangan pintar ini memiliki layar Amoled dengan ukuran 1,1 inchi. Ada 11 aktivitas yang bisa dipantau melalui smartband ini. Mulai dari yoga, lompat tali, hingga bisa memantau kualitas tidur, dan jadwal menstruasi bagi kaum perempuan.

Mi Smart Band 5 juga memiliki sertifikasi 5ATM yang membuatnya bisa dipakai untuk beraktifitas di dalam air. "Produk ini mulai dijual tanggal 20 Agustus dengan harga Rp449 ribu," papar Alvin.

Peluncuran Redmi 9A, Mi Wifi Range Extender Pro, Mi True Wireless Earphones 2 Basic, dan Mi Smart Band 5 menandai perjalanan Xiaomi selama 10 tahun atau satu dekade.

Mi True Wireless Earphones 2 Basic.

Alvin mengatakan banyak keajaiban dan tantangan. Ia bercerita Xiaomi sempat menjadi nomor satu di pasar domestik pada 2014 tapi sempat anjlok penjualannya dua tahun kemudian.

"Saya ingat. Waktu itu tahun 2016. Kami mengalami tantangan yang berat. Penjualan kami anjlok. Pak Jun (Lei Jun, pendiri dan CEO Xiaomi) bekerja dari jam 6 pagi sampai jam 2 pagi untuk memperbaiki itu semua," ungkapnya.

Tantangan lainnya, menurut Alvin, adalah karena Xiaomi masih berusia muda yang harus berkompetisi dengan raksasa teknologi besar lainnya seperti Apple dan Samsung.

"Tapi kami yakin bisa sukses selama melakukan tiga hal. Selalu berinovasi, menghasilkan produk dengan harga sebenar-benarnya, dan tetap menjadi teman bagi pengguna Xiaomi," jelas Alvin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya