VIDEO: Drone 'Tentara Masa Depan' Buatan Amerika

Drone Tikad yang bisa jadi tentara masa depan
Sumber :
  • www.bbc.co.uk/Duke Robotics

VIVA.co.id – Perusahaan teknologi Amerika Serikat, Duke Robotics mengembangkan drone yang bisa menjadi tentara masa depan dalam medan peperangan. Drone yang bernama Tikad, dipersenjatai senapan sehingga bisa menembak dan mengirimkan granat ke sasaran yang dituju. 

Begini Penampakan Rudal Balistik Iran yang Ditembak Jatuh Israel di Laut Mati

Dikutip dari BBC, Senin 14 Agustus 2017, drone Tikad ini tak perlu terbang tinggi untuk melancarkan tembakan dan melemparkan granat. Tak seperti drone pada umumnya, Tikad bisa terbang rendah dan melancarkan serangan ke musuh.  Tujuan konfigurasi drone ini adalah menekan korban militer sampai bisa mengurangi kebutuhan pasukan di medan peperangan.

Inovasi drone itu untuk memenuhi kebutuhan militer Israel. Dua dari pendiri Duke Robotics itu mengakui mereka bekerja untuk Pasukan Pertahanan Israel. Sedangkan satu petinggi perusahaan itu terang-terangan bekerja untuk Israel Aerospace Industries.

Ngotot Balas Serangan Iran, PM Israel Tolak Angkat Telepon Pemimpin Barat

"Selama beberapa tahun terakhir, kami telah melihat bagaimana kebutuhan pasukan kami dalam medan pertempuran telah berubah," ujar Chief Executive Officer  Duke Robotics, Raziel Atuar, yang mengaku mantan kombatan.

Inovasi drone Tikad ini memenangi inovasi keamanan dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat. 

4 Serangan Brutal Iran dalam Operasi Janji Sejati untuk Menumpas Israel dan Sekutunya

Namun inovasi ini mendapat sorotan dari pemerhati militer dan robot. Sebab jika tak hati-hati, drone Tikad malah akan membahayakan dan mengancam orang atk bersalah. Salah satu yang mengkhawatirkan yakni pakat robot Noel Sharkey. 

"Drone militer yang dimiliki negara besar secara tradisional terbang ribuan kaki dari daratan untuk mendapatkan target. Tapi drone ini bisa dengan mudah terbang rendah di jalanan untuk menyerang," jelas Sharkey. 

Selama dekade terakhir, Sharkey berkampanye melawan robot pembunuh yang beroperasi otonom sepenuhnya. Dia juga getol melawan senjata berbasis kendali komputer yang mampu melacak dan memilih target tanpa pengawasan manusia. 

Kekhawatiran Sharkey di antaranya, bila inovasi drone Tikad itu dilihat dan ditiru oleh kelompok teroris, maka akan menimbulkan kengerian.  

"Kita sudah tahu ISIS menggunakan drone yang bisa meledak untuk membunuh orang. Begitu Anda mendapatkan gagasan bisa mengikatkan senjata otomatis ke satu dan mengoperasikannya dari jarak jauh, akan menjadi jauh lebih mudah," jelas sang profesor tersebut. 

Simak bagaimana drone Tikad bekerja dengan mengklik tautan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya