Crown, Aplikasi Kencan Online Pesaing Tinder

Ilustrasi situs kencan online.
Sumber :
  • www.reuters.com

VIVA – Jika Anda salah satu orang yang sering menggunakan aplikasi kencan online, Anda harus mencoba aplikasi terbaru besutan Match Group, namanya Crown. Match Group diketahui juga menaungi aplikasi kencan online Tinder.

5 Pelajaran Hidup di Serial Tinder Swindler, No 3 Sering Terjadi

Crown digadang-gadang mempunyai perbedaan dengan aplikasi kencan yang sudah terlebih dahulu ada. Manajer Produk Match Group, Patricia Parker, adalah orang pertama yang menumpahkan idenya itu.

Bertemu dengan suami lewat kencan online, Parker paham betul bagaimana tantangan dan manfaat dari kencan online. Sesuai namanya, tujuan diciptakan Crown ini adalah khusus untuk melayani kebutuhan kaum hawa atau wanita.

Kesalahan Fatal Mencari Pasangan di Aplikasi Kencan

Dikutip dari TechCrunch, Sabtu 16 Juni 2018, masalah utama yang ingin mereka selesaikan adalah efek candu pada aplikasi kencan online karena begitu banyaknya pilihan. "Semakin lama Anda mencari pasangan, semakin besar juga kemungkinan Anda tidak memiliki siapa pun untuk dimiliki. Ini disebut kelebihan kognitif," kata Parker.

Ia juga menambahkan sifat alamiah manusia yang terus mencari pasangan yang lebih baik dalam kencan online, membuat mereka merasakan efek candu terhadap pencarian jodoh secara online. Mereka pun terus saja melakukan pencarian dan tidak mau berhenti.

Survei: Pria Jomblo Lebih Getol Cari Pacar Selama Pandemi

Aplikasi Tinder.

Menurut Parker, rata-rata kaum milenial menghabiskan 10 jam per pekan hanya untuk berada pada aplikasi kencan online, sehingga mereka rentan dengan rasa lelah. "Crown akan mengubah kebiasaan pengguna aplikasi kencan online, dari pertandingan menjadi permainan," tuturnya.

Sementara itu, aplikasi lain menawarkan pasangan yang lebih banyak, Crown memberikan batas dalam pencarian para jomblo. Setiap harinya pengguna akan disajikan 16 pertandingan yang dikurasi. Dalam pertandingan, pengguna hanya akan memilih 1 di antara 2 pilihan dalam 1 waktu.

Pada layar aplikasi akan ditampilkan 2 foto. Nantinya pengguna akan memberikan "Crown" kepada pemenangnya. Pertandingan ini akan terus berulang sampai pengguna mencapai "Final Four".

Nantinya para pemenang akan mendapat kesempatan untuk berbincang dengan pengguna. "Pengguna akan terbantu dalam memilih kualitas dibanding kuantitas," ujar Wakil Presiden Match Grup, Andy Chen.

Chen menambahkan, Crown sangat berbeda dengan Tinder. Jika Tinder tidak henti-hentinya memberikan pilihan, sehingga pengguna merasa semakin bingung dan akan menjadi beban. Sementara itu, manusia hanya dapat mempertahankan maksimal 150 hubungan sosial.

Crown telah hadir dalam versi beta dalam beberapa bulan ini. Namun, sekarang Crown sudah meluncur secara resmi di Los Angeles.

Penggunanya sudah mencapai ribuan, bahkan Chen memperkirakan jumlahnya yang akan terus meroket. Aplikasi Crown dapat diunduh secara gratis di iOS. Untuk versi Android segera dihadirkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya