Cara Printerous Pangkas Biaya dan Waktu Cetak tapi Kualitas Terjaga

Ilustrasi startup.
Sumber :
  • YourStory

VIVA – Perusahan rintisan atau startup layanan cetak online, Printerous, saat ini memiliki sejumlah teknologi yang membantu pelanggan memenuhi kebutuhan cetak secara lebih praktis dan efisien.

Penipu Makin Jago, GoFood Kian Peduli Keamanan Data Pribadi

Menurut Pendiri dan Kepala Eksekutif Printerous, Kevin Osmond, banyak pelanggannya mengalami kesulitan untuk mencari percetakan yang dapat memenuhi kebutuhan cetak di banyak lokasi pada waktu yang bersamaan.

Jika mencetak di lokasi kantor pusat, maka membutuhkan waktu dan biaya untuk mendistribusikannya ke kantor-kantor cabang.

Nilai Bisnis juga Tidak Kalah Penting di Era Digital

Oleh karena itu, ia mencoba menjawab permasalahan ini dengan menggandeng lebih dari 200 mitra percetakan di 20 kota besar di Indonesia yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi.

“Dengan mitra percetakan yang tersebar di berbagai kota besar, proses mencetak dapat terdesentralisasi sesuai pesanan di daerah tersebut, sehingga tidak memerlukan biaya yang besar dan waktu yang lama untuk pendistribusiannya,” ungkapnya di Jakarta, Kamis, 21 Februari 2019.

Japan-Indonesia Innovation Summit 2022 Wadah Global Startup Lokal

Ia menerangkan, meski kerja sama dengan lebih dari 200 mitra percetakan, namun Printerous tetap konsisten dalam menentukan standar kualitas.

Kekhawatiran pelanggan ketika mencetak di percetakan yang berbeda-beda adalah ketidaksesuaian antara hasil cetakan yang satu dengan lainnya.

Adanya standardisasi kualitas dan kecepatan akan memastikan bahwa produk cetak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan pelanggan.

“Kami melakukan proses kurasi yang cukup selektif untuk menentukan mitra percetakan yang sesuai kriteria, mulai dari kunjungan (visit) hingga tes mencetak (proof-printing)," jelasnya.

Kevin melanjutkan, kualitas produk dan kecepatan mencetak tetap menjadi prioritasnya, sehingga pelanggan akan memperoleh hasil cetakan yang sama walaupun datang dari percetakan yang berbeda.

"Kami berharap ini bisa memberikan kontribusi bagi pengembangan pasar dan pertumbuhan ekonomi Indonesia di era digital," papar dia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya