Biar 'Naik Kelas', Driver Gojek Dilatih Bahasa Inggris hingga Bisnis

Konferensi pers program Gojek, Bengkel Belajar Mitra
Sumber :

VIVA – Layanan ride-hailing Gojek berupaya menyediakan wadah untuk membuat mitra pengemudi mendapat ilmu baru yang bisa membuat mereka naik kelas. 'Bengkel Belajar Mitra' merupakan program baru perusahaan yang akan menghadirkan dua jenis pelatihan.

GoTo Rugi Rp 90 Triliun pada 2023, Manajemen Ungkap Penyebabnya

Vice President Transport Marketing Gojek, Monita Moerdani dalam konferensi pers mengatakan, pengemudi merupakan garda depan pelayanan Gojek, sekaligus bagian terpenting dalam ekosistem. Dengan hadirnya BBM, mitra Gojek akan memperoleh ilmu keterampilan, sehingga mereka bisa terus memberi pelayanan yang andal.

"Ada dua jenis pelatihan, pengembangan layanan prima dan pengembangan kemampuan diri. Topik-topik yang kami berikan merupakan tantangan dan aspirasi mitra yang sebelumnya sudah kami cari survei," ujarnya di Kantor Gojek, Jakarta Selatan, Jumat, 5 April 2019.

Soal Rencana Buyback Saham, Dirut Goto Kedepankan Prinsip Kehati-hatian

Pengembangan layanan prima yang sudah mereka laksanakan terdiri dari pelatihan Bahasa Inggris, P3K, dan anti kekerasan seksual. Pelatihan ini bukan hanya sekadar menjadikan pengemudi andal dan sigap, namun juga bisa menjadi agen keselamatan di jalan.

"Mitra driver di Gojek jumlahnya mencapai jutaan dan sering menghabiskan waktu di jalan. Dengan adanya konsep ini, jadi banyak orang yang mau nolong saat ada kecelakaan lalu lintas, alih-alih takut menolong karena tidak memiliki ilmu dasar," kata CEO Siaga, Ivan Muliadi.

Goto Dapat Komisi dari TikTok Shop-Tokopedia per 1 Februari 2024

Pelatihan P3K yang diberikan adalah yang paling umum ditemui, seperti pertolongan pertama serangan jantung. Lalu dalam pengembangan kemampuan diri, mitra diajari bagaimana mengelola keuangan, pelatihan, dan wirausaha.

Co-CEO Jouska, Farah Dini Novita, bertugas untuk membekali mitra bagaimana mengatur keuangan sesuai kebutuhan. Patokannya sendiri dilihat dari kebutuhan per bulan, meliputi kebutuhan pokok dan sekunder.

"Pengemudi kami beri tahu bahwa dalam hidup itu harus ada target, harus ada 'goals' yang dituju. Misalnya dia punya anak, berarti kan harus investasi untuk masa depan," ujar Farah Dini dalam kesempatan yang sama.

Sejak Oktober 2018, Gojek telah menjalankan BBM di lima kota, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Makassar. Sudah ada sekitar 1.000 pengemudi yang terpapar. Gojek berharap program ini bisa diperluas lagi, dari Sabang hingga Merauke.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya