Gojek dan Grab Monopoli, Peneliti: Konsumen Malah Untung Besar

Pengemudi ojek online Grab Indonesia.
Sumber :
  • Instagram/@grabid

VIVA – Dua perusahaan transportasi seperti Grab dan Gojek menyatakan diri sebagai super app karena memiliki berbagai layanan dalam satu aplikasi. Inovasi yang mereka miliki ini bisa dianggap sebagai persaingan yang tidak sehat, karena memiliki potensi monopoli.

GoTo Rugi Rp 90 Triliun pada 2023, Manajemen Ungkap Penyebabnya

Kepala Departemen Ekonomi Central for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal mengatakan, harus ada paradigma baru mengenai persaingan usaha. Hal ini menjadi isu yang patut didalami lebih jauh.

"Solusi super app malah memberikan keuntungan yang besar untuk konsumen dan supplier. Kita harus melihat sisi lain, bukan hanya tentang platform yang memiliki banyak layanan," katanya di Fairmont Hotel, Jakarta, Selasa 23 Juli 2019.

Ia menuturkan, undang-undang atau peraturan mengenai persaingan usaha yang sudah lawas memang tidak cocok jika diterapkan pada ekonomi saat ini.

Sedangkan mantan Menteri Keuangan, Chatib Basri mengatakan, apa yang dilakukan banyak perusahaan teknologi saat ini tidak bisa dikatakan sebagai monopoli.

"Ada kebutuhan di mana struktur pasar harus monopoli. Misalnya saja saat Google ambil alih Waze, karena semakin banyak pengguna, data perusahaan juga akan semakin akurat. Saat ini kita ada di era yang belum tahu ujungnya di mana, sehingga platform harus bekerja secara related," ujarnya.

Sistem super app juga diklaim akan mensejahterakan pengemudi. Alasannya, jika hanya memiliki fitur transportasi saja, maka mereka tidak memiliki potensi lain. Misalnya dari sisi pembelian makanan atau pengiriman barang.

Yose mengatakan, pengemudi transportasi online jadi memiliki banyak kesempatan untuk menambah penghasilan. Bukan hanya pada saat konsumen ingin melakukan perjalanan, tapi juga saat mereka membutuhkan makanan, maka konsumen bisa menggunakan jasa driver transportasi online.

Soal Rencana Buyback Saham, Dirut Goto Kedepankan Prinsip Kehati-hatian
Curhat Penumpang Dipaksa Transfer Uang Rp100 Juta oleh Driver Taksi Online

Viral Curhat Penumpang Dipaksa Transfer Uang Rp100 Juta oleh Driver Taksi Online

Kisah seorang perempuan bernama Cindy Claudia Pangestu mengadu dipaksa untuk mentransfer uang Rp100 juta ke rekening pengemudi taksi online viral di media sosial.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024