Virus Corona jadi Ladang Bisnis Platform Kesehatan Online

Penyemprotan desinfektan mencegah penyebaran Corona.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Pandemi Virus Corona COVID-19 seperti menjadi angin segar bagi platform layanan kesehatan online. Salah satunya Alodokter, yang meluncurkan layanan digital untuk melakukan pengujian mandiri risiko tertular Corona. Layanan tersebut bisa diakses secara gratis bagi seluruh masyarakat di Indonesia.

Pasien Imunodefisiensi Primer Minta Pemerintah Masukkan Terapi IDP ke dalam Formularium Nasional

Layanan ini menggunakan teknologi chatbot yang bisa menjawab pertanyaan seputar Virus Corona. Hal ini akan memberikan kemudahan penyampaian informasi yang akurat untuk menguji mandiri risiko tertular wabah tersebut.

Co-founder Alodokter, Suci Arumsari, mengaku telah mengambil beberapa langkah untuk membantu masyarakat Indonesia dalam menangani Virus Corona. Beberapa di antaranya membuat artikel dan video edukasi mengenai COVID-19.

KPK Ungkap Nilai TPPU Eko Darmanto usai Jadi Tersangka, Nilainya Gak Main-main

"Kami juga mendukung program Kementerian Kesehatan untuk mengembangkan teknologi sistem interaksi digital untuk membantu masyarakat mendapatkan gambaran jelas mengenai gejala-gejala dasar Virus Corona, sehingga segera mengambil langkah terbaik," kata dia di Jakarta, Jumat, 20 Maret 2020.

Layanan ini sudah diaktifkan sejak minggu lalu. Suci mengatakan sudah diakses lebih dari 900 ribu masyarakat Indonesia. “Kami juga terus melakukan pelatihan yang komprehensif terhadap seluruh tim dokter di Alodokter, untuk bersama-sama menghadapi krisis ini," ungkapnya.

Lebih dari 7 Ribu Aparat Amankan Pembacaan Putusan MK soal Sengketa Pilpres Hari Ini

Pengguna juga bisa melakukan chat langsung dengan dokter umum dan spesialis di aplikasi Alodokter. Chat ini bisa dilakukan dengan link yang disediakan pada layanan tersebut.

Alodokter bersama Menkes Terawan Agus Putranto (kedua kiri).

Saat dicoba layanan digital ini akan menanyakan soal kondisi pengguna. Misalnya, suhu tubuh di atas 38 derajat celcius, batuk, sesak napas, hingga riwayat bepergian ke negara dengan wabah virus di luar Indonesia selama 14 hari terakhir.

Selain Alodokter, kita menuju Amerika Serikat, yang mana mereka memiliki Telemedicine. Layanan tersebut kini semakin populer di tengah pandemi Coronavirus. Menurut Teladoc, sebuah perusahaan Telehealth, permintaan layanan meningkat cepat karena volume kunjungan pasien melonjak hingga 50 persen setiap minggunya.

Sebagai hasilnya, seperti dikutip dari Fox News, Sabtu, 21 Maret 2010, Telemedicine melayani sekitar 100 ribu kunjungan medis virtual kepada pasien di AS pekan lalu, dan membantu mengurangi tekanan pada sistem pelayanan kesehatan yang lebih luas.

Telemedicine dan Telehealth dapat melayani berbagai kebutuhan seperti di antaranya akses medis jarak jauh, konferensi video langsung yang melibatkan profesional kesehatan dengan pasien, pemantauan pasien jarak jauh, serta pemanfaatan internet untuk mendapatkan informasi kesehatan khusus.

Selain memberikan layanan yang memudahkan pada warga lansia, Telehealth dan Telemedicine juga diklaim bisa menekan penyebaran virus dari orang ke orang. Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan penggunaan Telemedicine untuk mengevaluasi dugaan kasus COVID-19.

"Dengan demikian meminimalkan kebutuhan individu-individu untuk pergi ke fasilitas perawatan kesehatan," demikian keterangan resmi WHO.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya